Internasional, Jabarupdate: Sedikitnya, 12 orang telah meninggal akibat sengatan panas setelah menghadiri sebuah acara penghargaan di negara bagian Maharashtra, India.
Terdapat pula, korban lainnya yang harus dirawat di rumah sakit.
Acara yang disponsori oleh pemerintah ini berlangsung selama beberapa jam di tempat terbuka dan di bawah terik matahari.
Pada hari Minggu (16/4/2023) lalu, ribuan orang menghadiri acara yang diadakan oleh pemerintah itu. Tempat penyelenggaraannya di halaman Kharghar International Corporate Park.
Gelaran ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada seorang aktivis dan pekerja sosial terkemuka Dattatreya Narayan Dharmadhikari. Ia dikenal dengan nama Appasaheb Dharmadhikari.
Banyak orang yang mengeluhkan dehidrasi dan penyakit yang berhubungan dengan panas setelah menghadiri acara tersebut.
Navi Mumbai – sebuah kota yang dekat dengan pusat keuangan Mumbai – tempat acara ini berlangsung, mencatat suhu maksimum 38 derajat Celsius (100F).
Para ahli kesehatan telah menyarankan orang-orang untuk menghindari sinar matahari selama jam-jam puncak panas, yakni antara pukul 11:00 hingga 16:00. Apalagi selama bulan April, yang dianggap sebagai salah satu bulan terpanas di India.
Berdasarkan dari foto-foto acara ini, menunjukkan ribuan orang duduk langsung di bawah sinar matahari, tanpa adanya atap atau penutup untuk tempat berteduh.
Para pejabat mengatakan kepada media bahwa minuman dan juga stan-stan telah disediakan dan didirikan.
Pihak pemerintah juga sepanjang hari memberikan bantuan medis kepada orang-orang.
Oposisi menuduh, acara ini salah urus. Karena seharusnya tidak diadakan pada waktu seperti ini.
Acara ini dihadiri oleh para politisi papan atas, termasuk Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah dan para pemimpin dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di negara bagian ini.
Media lokal melaporkan bahwa acara ini berlangsung selama lebih dari 3 jam. Terdapat ratusan ribu orang menghadiri acara ini. Mereka terkena sengatan panas matahari.
Korban dari acara tersebut mengeluhkan tekanan darah tinggi, dehidrasi, dan kelelahan.
Ketua Menteri Maharashtra, Eknath Shinde menyebut insiden ini sebagai “kejadian yang tidak terduga dan menyakitkan”.
Pemerintah mengumumkan, akan memberikan 500,000 rupee ($6,102; £4,913) sebagai kompensasi bagi keluarga dari setiap korban yang meninggal.
Pemerintah pun bakal memberikan perawatan gratis bagi mereka yang jatuh sakit selama acara tersebut.
Para pemimpin oposisi menuduh pemerintah telah membahayakan nyawa masyarakat. Mantan Ketua Menteri Uddhav Thackeray mengatakan bahwa acara tersebut “tidak direncanakan dengan baik” dan menyerukan untuk dilakukan penyelidikan.
Atul Londhe Patil, juru bicara kongres, menuduh pemerintah negara bagian ini lalai dan menyebabkan banyak orang meninggal karena acara ini diadakan pada bulan April.
India mencatat bulan Februari terpanas sejak tahun 1901 pada tahun ini, dan departemen cuaca negara ini juga telah meramalkan “peningkatan kemungkinan” gelombang panas antara bulan Maret dan Mei.