Koordinator Bidang UMKM dan Bisnis, Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Arif Dzakwanuddin mengapresiasi kinerja Menteri BUMN Erick Thohir yang telah membuat gebrakan besar dengan menjadikan 40 ribu UMKM tergabung dalam program Pasar Digital atau PaDi melalui 92 perusahaan dan anak perusahaan BUMN.
“Ini capaian luar biasa dari Pak Erick Thohir. 40 ribu UMKM telah masuk ke dalam ekosistem BUMN,” ujarnya kepada awak media, Senin (30/1).
Lebih lanjut, Arif mengatakan, digitalisasi UMKM merupakan perubahan dari sistem konvensional ke digital sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dan operasional UMKM. Digitalisasi UMKM membuat pelaku usaha UMKM mengubah pengelolaan bisnisnya dari praktik konvensional ke modern.
“Dengan begitu, para pelaku UMKM akan lebih mudah dalam mengembangkan bisnisnya, terlebih UMKM ini telah masuk ke dalam ekosistem BUMN,” imbuhnya.
UMKM, kata Arif adalah pondasi dasar perekonomian bangsa. Keberadaan UMKM harus menjadi fokus sentral dalam memajukan perekonomian bangsa. Menurut Arif, salah satu kunci Indonesia mampu menghadapi resesi global adalah keberadaan UMKM.
“UMKM ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberadaannya telah membuat perekonomian bangsa stabil dan bahkan meningkat,” ungkapnya.
Arif lantas mengapresiasi Erick Thohir yang telah memberikan konsentrasi lebih akan keberadaan UMKM ini. Menurutnya, Erick mampu menjawab persoalan yang tengah dialami para pelaku UMKM.
“Kami yakin, dengan masuknya 40 ribu UMKM ke dalam ekosistem BUMN, UMKM akan terus meningkat seiring berjalannya waktu,” tandasnya.
Sebelumnya, Erick mengatakan bahwa program ini telah melibatkan 40 ribu UMKM dan 92 BUMN serta anak usaha BUMN dengan nilai transaksi mencapai Rp24,4 triliun sepanjang tahun 2022. Erick menargetkan nilai transaksi kian meningkat menjadi Rp50 triliun pada tahun ini.
“Transformasi program kolaborasi BUMN dan UMKM melalui program PaDi tidak hanya membantu penyerapan produk dan servis langsung dari UMKM, tapi untuk meruntuhkan menara gading yang selama ini menjadi anggapan bahwa BUMN sama sekali tidak tersentuh oleh rakyat,” ucap Erick.
Erick terus mendorong BUMN konsisten fokus terhadap pengembangan perekonomian rakyat, terutama dalam hal pembiayaan dan pendampingan hingga kini.
Bagi Erick, hal ini merupakan wujud progres yang membawa banyak harapan dalam hal upaya peningkatan inklusi keuangan. Erick memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM untuk naik kelas dapat berjalan secara berkelanjutan.
“Karena melalui UMKM sebagai tulang punggung perekonomian rakyat juga lah dapat kita atasi berbagai persoalan sehingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka dan berdaulat,” kata Erick menambahkan.