Internasional, Jabarupdate: Penembakan yang terjadi di sekolah dasar Nashville pada tanggal 27 Maret 2023 telah menewaskan 6 orang. Mereka terdiri dari tiga anak dan tiga orang dewasa.
Pelaku penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan siswa di sebuah sekolah di kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.
Serangan yang dilakukannya terjadi di The Covenant School, sebuah sekolah Kristen swasta untuk siswa berusia tiga hingga sebelas tahun. Tiga murid yang meninggal semuanya berusia sembilan tahun.
Para korban anak-anak telah diidentifikasi sebagai Evelyn Dieckhaus, Hallie Scruggs, dan William Kinney.
Korban dewasa diidentifikasi bernama Cynthia Peak, 61 tahun, Katherine Koonce, 60 tahun, dan Mike Hill, 61 tahun.
Sementara tersangka penembakan di sekolah dasar Nashville telah diidentifikasi sebagai Audrey Hale, 28 tahun dan merupakan seorang transgender.
Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa Hale adalah seorang wanita biologis yang, pada profil media sosialnya, menggunakan kata ganti pria.
Pelaku penembakan menggunakan tiga senjata sekaligus, termasuk senapan semi-otomatis. Penggeledahan yang dilakukan di rumah tersangka membuat petugas menyita lebih banyak senjata api.
Hale, yang tidak memiliki catatan kriminal, adalah mantan siswa di sekolah tersebut dan para petugas mengatakan bahwa mereka yakin ‘kebencian’ mungkin menjadi motifnya.
Kronologis Penembakan di Sekolah Dasar Nashville, Pelaku Ditembak Mati
Polisi menerima panggilan pertama tentang insiden tersebut pada pukul 10:13 waktu setempat (15:13 GMT) pada hari Senin. Tersangka berkendara ke sekolah dan masuk dengan menembak salah satu pintu sekolah yang semuanya terkunci.
Video yang kemudian dirilis oleh polisi Nashville menunjukkan Hale menggunakan pistol untuk masuk dengan memecahkan panel kaca di pintu depan.
Kemudian pelaku berkeliaran di koridor sekolah yang sepi, pada satu titik berjalan melewati sebuah ruangan berlabel “Pelayanan Anak”.
Dalam rekaman CCTV, Hale mengenakan apa yang tampak seperti rompi pelindung dan membawa senapan gaya serbu di satu tangan. Senjata kedua yang serupa juga terlihat menggantung di pinggul kiri.
Hale melepaskan tembakan di lantai dasar sebelum pindah ke lantai atas.
Ketika mobil polisi tiba, Hale menembaki mereka, mengenai salah satunya di kaca depan. Itu membuat petugas terluka akibat pecahan kaca.
Polisi bergegas masuk ke dalam dan menembak mati tersangka pada pukul 10:27.
Pencarian terhadap sebuah mobil yang diparkir di dekatnya membuat petugas “sangat yakin” bahwa Hale adalah mantan siswa sekolah tersebut.
Polisi berbicara dengan ayah penyerang saat menggeledah sebuah rumah di dekatnya yang terdaftar sebagai alamat penembak.
Pelaku Sudah Merencanakan Penyerangan
Kepala Polisi Nashville John Drake mengatakan bahwa para penyelidik di sana menemukan sebuah manifesto dan ‘peta tentang bagaimana semua ini akan terjadi’. Termasuk titik masuk dan keluar di gedung sekolah.
Dia juga mengatakan, pelaku penembakan telah melakukan pengawasan saat merencanakan serangan tersebut.
Beberapa jam setelah penembakan, sebuah upacara peringatan untuk para korban diadakan di Gereja Kristen Woodmont di dekatnya.
Pendeta senior Clay Stauffer dengan berlinang air mata mengucapkan, saudara perempuan Evelyn Dieckhaus, yang berusia 11 tahun, berencana untuk dibaptis dalam beberapa minggu lagi.
Joe Biden: Penembakan di Nashville Adalah Mimpi Buruk
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa penembakan ini merupakan mimpi buruk dan akan membuat regulasi untuk menghentikan kekerasan senjata api.
Ia pun mendesak Kongres untuk meloloskan undang-undang pengendalian senjata api yang lebih ketat.
Menurut Gun Violence Archive, sebuah organisasi nirlaba yang melacak data kekerasan senjata api, serangan itu adalah penembakan massal ke-129 di Amerika pada tahun 2023.
Education Week juga melakukan pengumpulan data. Mereka menyimpulkan bahwa telah terjadi 12 penembakan di sekolah yang mengakibatkan kematian atau luka-luka di AS tahun ini. Data hingga akhir pekan lalu.
Penulis: Kinanti
