Nasional, Jabarupdate: Menurut keterangan dari Hilman Latief, selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI (Dirjen PHU Kemenag), calon jemaah Haji Indonesia 90 persen sudah sampai di Makkah, Arab Saudi.
“90 persen calon jemaah haji sudah sampai di Makkah, Saudi. Tinggal beberapa persen lagi dari provinsi tertentu yang akan di berangkatkan pada tanggal 3,” kata Hilman dari Kantor Daker Makkah, pada Sabtu (2/7/22).
Ia mengungkapkan, Kemenag dalam tiga hari terakhir mengoptimalkan kloter baru untuk mengisi kursi-kursi yang kosong karena batal berangkat.
“Kloter baru ini kita namakan dengan kloter sapu jagad. Dengan demikian ada beberapa yang dapat pindah embarkasi,” ujar Hilman.
Hilman menjelaskan, pada tahun lalu yang gagal berangkat haji mencapai ribuan orang. Sedangkan untuk tahun sekarang, hampir kloter pemberangkatan terisi semuanya.
“Kloter jamaah haji 99,9 persen telah terisi, alhamdulillah. Jadi, kita bisa memaksimalkan pemberangkatan satu dua orang yang sakit,” jelas Hilman.
Hilman menuturkan, pemvisaan jamaah haji Indonesia gelah mencapai 100 persen. Namun, masalah pemberangkatan ke Makkah bisa saja batal jika ada jamaah yang mendadak sakit.
“Jika ada yang sakit dalam hitungan hari sebelum pemberangkatan , masih bisa diganti. Tapi kalau ada kendala di kloter terkahir dalam hitungan jam, sulit cari penggantinya,” tutur hilman.
Di sisi lain, Hilman Latief selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI mengungkapkan, banyak masyarakat yang pergi haji menggunakan visa mujamalah.
“Dalam data Kementerian Agama, total warga yeng memakai visa mujamalah sekitar 1.600 sampai 1.700 visa,” ungkap Hilman.
Dia menjelaskan, Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sesuai dengan aturan UU No. 8 Tahun 2019 pada Pasal 17 dan 18 wajib melayani dengan baik jemaah haji.
“Visa mujamalah sangat terbatas, oleh karena itu setiap jemaah harus sabar menunggu panggilan pemberangkatan dari penyelenggara,” tegasnya.