Bandung, Jabarupdate: Keluarga yang kuat adalah pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera
Pada hari Minggu (13/10/2024), di Rabbani Dipati Ukur, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, digelar kegiatan sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana, sebuah inisiatif untuk memperkuat peran keluarga dalam mencegah stunting.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Anggota Komisi IX DPR RI, Ibu Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si., serta perwakilan dari BKKBN dan Dinas DPPKB Kota Bandung.
Mereka menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya keluarga dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.
Kegiatan ini dibuka oleh Usuf, seorang tokoh masyarakat Kota Bandung yang menyampaikan pandangannya tentang bonus demografi yang tengah dialami Indonesia.
Ia menekankan bahwa bonus ini hanya akan menjadi berkah jika kita mampu mendidik anak-anak dengan baik, mulai dari masa kandungan hingga mereka tumbuh dewasa.
Dalam sambutannya, Usuf juga menyampaikan terima kasih kepada BKKBN dan Netty yang telah menyempatkan hadir untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Bandung.
Netty, dalam paparannya, menggarisbawahi pentingnya memahami dan mendukung program pemerintah dalam membangun keluarga yang berkualitas.
“Peran keluarga sangat penting untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di Indonesia, termasuk stunting,” ujarnya.
Menurut dia, stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis, sangat berbahaya bagi perkembangan anak, terutama jika terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Ia melanjutkan, jika seorang anak sudah stunting dalam dua tahun pertama, kecerdasannya akan terganggu dan sulit diperbaiki.
Netty juga menyampaikan bahwa pencegahan stunting dimulai dari keluarga dengan perencanaan yang baik.
Hal ini mencakup menikah dengan perencanaan matang, membangun ketahanan keluarga kuat, dan memberikan pengasuhan yang tepat kepada anak.
Sosialisasi seperti ini, menurut dia, menjadi salah satu langkah penting dalam upaya perbaikan bangsa. Acara ini juga diramaikan dengan pembagian doorprize yang menambah semangat para peserta.
Selanjutnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, S.H., melanjutkan dengan memaparkan penurunan angka stunting di wilayah Jawa Barat.
“Kita telah melihat kemajuan dalam penurunan angka stunting, tetapi ini belum selesai. Mari kita bekerja sama agar pada tahun 2045 kita dapat mewujudkan Indonesia Emas,” ujarnya, merujuk pada target pembangunan jangka panjang Indonesia.
Pada sesi terakhir, Plt. Sekretaris Dinas DPPKB Kota Bandung, Ibu Dr. Nurhayati, M.H. Kes., menekankan bahwa remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui adalah kelompok-kelompok yang paling rentan terkena dampak stunting.
Oleh karena itu, intervensi harus dimulai dari masa remaja dengan memperhatikan perilaku hidup sehat dan dilanjutkan hingga masa kehamilan dan pengasuhan anak.
Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk Tim Pendamping Keluarga yang siap membantu masyarakat dalam memantau kesehatan dan gizi keluarga.
Acara yang berlangsung meriah ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian doorprize tambahan, sebelum ditutup dengan foto bersama antara para narasumber dan peserta yang hadir.
Nurhayati berharap, sosialisasi ini menjadi pemantik semangat masyarakat Bandung untuk lebih sadar dan aktif dalam membangun keluarga yang kuat dan sehat, demi generasi emas Indonesia di masa depan.