KUNINGAN, Jabarupdate: Dalam rangka menyemarakkan malam pergantian tahun baru Islam 1445 Hijriyah, warga Desa Tundagan, Kabupaten Kuningan membuat 1.000 obor.
Warga di sana berkolaborasi secara komunal bersama Mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Kuningan untuk menghasilkan obor yang menjadi pemandangan spektakuler di malam pergantian tahun ini.
Mereka juga dibantu Karang Taruna desa setempat, DKM Masjid Al-aqsho dan Pemerintahan Desa Tundagan.
Sebelum menggelar pawai Obor, warga berkumpul di masjid untuk melakukan doa dan zikir bersama. Mereka memohon keberkahan dan keselamatan dalam menghadapi tahun yang baru.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Ustaz Junaedi S.Pd.I selaku ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan.
Setelah itu, barulah pawai obor dimulai dengan diiringi riang gembira. Kegiatan ini diikuti delapan dusun yakni, Dusun Sawahbera, Kosambi, Babakan, Ciagi, Warudong, Jamburea, Cidukuh, dan Cipipisan.
Kegiatan pawai obor dibuka secara simbolis oleh Sanudi S.Pd selaku Kepala Desa Tundagan dengan menyalakan salah satu obor. Lalu diiringi dengan selawat yang dilantunkan seluruh masyarakat desa yang hadir.
Ribuan warga berjalan beriringan mengelilingi desa sambil meneriakkan takbir dan slogan-slogan kegembiraan menyambut tahun baru.
Sorak sorai dan tepuk tangan tak henti mengiringi langkah mereka, menciptakan suasana penuh semangat dan keceriaan dalam menyambut tahun baru Islam.
“Saya sangat kagum. Juga sangat bangga kepada masyarakat Desa Tundagan. Tentunya juga, kepada adik-adik mahasiswa KKN STKIP Muhammadiyah Kuningan. Karena sudah memfasilitasi acara ini. Besar harapan saya semoga dalam awal tahun kita dapat meraih kebaikan dan kemuliaan yang lebih baik lagi,” ujar Sanudi.
Tradisi pawai obor di Desa Tundagan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan antara masyarakat desa.