Nasional, Jabarupdate: Bakal Calon Presiden Anies Baswedan menegaskan, calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya nanti bakal dipilih dari internal partai Koalisi Perubahan.
Hal tersebut ia ungkapkan saat melakukan eprtemuan dengan tim kecil Koalisi Perubahan (Nasdem, Demokrat, dan PKS) pada Jumat (5/5/2023)
Dalam kesempatan tersebut Anies mengungkapkan bahwa Koalisi Perubahan terus berproses. Sampai saat ini, telah bekerja dengan terstruktur dan sesuai tahapan yang direncanakan bersama.
Ia mengatakan, untuk tahapan selanjutnya adalah fokus kepada pembahasan isu perubahan. Isu yang dimaksud didasari pada temuan ketika kunjungan lapangan di 90-an tempat selama Ramadan.
Kemudian, lanjut dia, memutuskan atau finalisasi calon wakil presiden.
Ia menyampaikan, tiga isu perubahan yang bakal diusung pertama terkait dengan kemiskinan. Dan kedua terkait dengan biaya hidup serta kebutuhan pokok yang harganya tinggi. Lalu yang ketiga isu lapangan kerja.
Sebagai bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, ia menegaskan, pertemuan rutin konsisten dilakukan untuk membahas perkembangan terkini.
Pihaknya pun merencanakan langkah strategis untuk gerakan selanjutnya.
Cawapres Anies dari Internal Koalisi Perubahan
Pada saat sesi tanya-jawab mengenai lima nama bakal calon presiden yang disodorkan Koalisi Perubahan, Anies mempertegas bahwa sosok pendamping yang akan dipilih dan idealnya berasal dari internal Koalisi Perubahan.
Menurut dia, apabila berada sosok cawapres dari dalam koalisi maka dalam konsiderasi atau dipertimbangkan. Namun, jika tidak berada dalam koalisi sehingga sulit menjadi konsiderasi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, juga menegaskan temuan tiga isu perubahan tersebut.
Menurut dia, temuan Anies Baswedan sama dengan apa yang ditemukan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ketika melaksanakan safari Ramadan.
Selain tiga isu itu, pihaknya juga menemukan adanya kecemasan publik yang tinggi dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti.
Ia menegaskan, kekhawatiran terhadap terjadinya intimidasi, intervensi, serta kecurangan Pemilu juga banyak ia temui di lapangan.
Ketika Teuku menyampaikan hal itu, Anies pun mengamininya. Begitu juga denga para anggota tim kecil dari Koalisi Perubahan lainnya.