Minggu, Desember 8, 2024

BKKBN dan DPR RI Dorong Kesadaran Masyarakat Melalui Sosialisasi Program Pencegahan Stunting

Bekasi, Jabarupdate: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terus dorong upaya pencegahan stunting melalui serangkaian sosialisasi program.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dalam masa pertumbuhan anak-anak.

Kali ini, BKKBN menggelar acara di Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi pada Minggu (17/9/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI drg Putih Sari. Ia menyampaikan terima kasih atas perhatian kepada pihak yang turut serta dalam pencegahan stunting yang terjadi di wilayah Bekasi.

“Melalui acara ini, kami ingin melakukan pendampingan terhadap ibu yang memiliki balita ataupun balita sehingga angka stunting bisa menurun di wilayah ini,” kata dia.

Ia mengungkapkan bahwa stunting, kondisi ketika seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kurang gizi sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun, menjadi masalah serius di Indonesia.

Menurutnya, angka stunting di Indonesia masih tinggi, kondisi ini berdampak negatif pada kualitas hidup anak-anak dan perkembangan mereka di masa depan.

Putih menegaskan bahwa BKKBN dan DPR RI terus dorong penurunan angka kasus stuntung dengan menggelar sosialisasi program pencegahan percepatan. Hal ini dalam rangka penguatan peran serta mitra kerja dan stakeholder dalam emplementasi kegiatan prioritas pembangunan keluarga.

Sementara itu, Adang Syamsul Hadi S.Pd., M.A.P., perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa untuk angka stanting ada di 10,8%. Ia berharap angka ini bisa terus turun

“Angka kasus stunting tidak bisa turun bila tidak adanya peran aktif bersama-sama agar tercapainya angka stanting yang ideal dengan cepat,” kata dia.

Hal yang sama disampaikan Karnadi, selaku Kepala UPTD Tambun Utara menambahkan, dalam penanganan penurunan stunting harus dimulai dari peran aktif dari ibu-ibu yang memiliki balita atau batita.

“Harapannya, ibu-ibu juga memiliki pendamping dari posyandu terdekat. Rutin ke posyandu di wilayah yang dekat rumah masing-masing. Ini supaya adanya pendampingan secara baik dan untuk kita capai Indonesia emas 2024,” papar dia.

Menurut dia, tidak ada kata terlambat untuk terus bekerja bersama-sama dalam menurunkan kasus stunting.

Maka dari itu, diperlukan pula program pemantauan pertumbuhan anak di berbagai daerah, dengan tujuan untuk mendeteksi dini anak-anak yang berisiko mengalami stunting.

Tindakan pencegahan yang lebih cepat dapat memberikan peluang lebih baik bagi anak-anak untuk tumbuh dengan sehat dan mencapai potensi mereka yang penuh.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -