Kabupaten Bandung, Jabarupdate: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana atau BKKBN terjun langsung ke Kabupaten Bandung untuk melakukan edukasi pencegahan stunting.
Dari data BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, angka stunting di daerah ini mencapai 24 persen dari 100 anak. Artinya, ada 18 anak yang stunting dari setiap 100 anak.
Karena itu, pihak BKKBN RI terus berupaya agar dapat menurunkan angka stunting secara aktif dan memberikan edukasi tentang stunting pada masyarakat.
Salah satunya yaitu dengan langsung terjun ke tengah masyarakat Kabupaten Bandung dengan melakukan kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting Dari Hulu bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Barat, Selasa (13/12/2022).
Handayani, S.Sos., selaku Kepala Diklat Kependudukan dan Keluarga Berencana Bogor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat memberikan materi di hadapan masyarakat.
Ia pun menjeaskan bahwa stunting adalah kondisi anak yang mengalami gagal tumbuh pada balita. Ini terjadi karena kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Karena kekurangan gizi kronis, sehingga menimbulkan yang namanya pertumbuhannya tidak ideal,” ujar Handayani.
Menurut dia, penurunan angka stunting dari tahun-tahun sebelumnya relatif belum mencapai 14 persen di tahun 2024.
Karena itu, perlu adanya percepatan strategi nasional percepatan dalam pencegahan kasus stunting.
BKKBN RI juga mengungkap beberapa wilayah di Indonesia angka kasus stuntingnya masih tinggi. Yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara. Lalu Aceh, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat (Kalbar), serta Kalimantan Selatan.
BKKBN RI terjun ke Kabupaten Bandung bersama Anggota DPR Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si. Ia selaku Anggota Komisi IX.
Kemudian, ada dr. H. Zamhir Setiawan, M. Epid Selaku Direktur Bina Akses Pelayanan Keluarga Berencana, dan Dr. Ahmad Heryawan, M.Si., M.A. selaku Tokoh Masyarakat Jawa Barat.