JAWA BARAT, Jabarupdate: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mewaspadai adanya bencana alam hidrometeorologi saat Pilkada 2024.
Sebagaimana diketahui, tinggal dua bulan lagi menuju Pilkada serentak pada 27 November 2024
Untuk itu, BPBD Jabar bersama serta seluruh stakeholder kebencanaan di wilayah Jabar, menghimbau untuk siap siaga dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan mengatakan, pelaksanaan pilkada serentak diperkirakan berlangsung pada musim penghujan.
“Sehingga potensi bencana hidrometeorologi basah patut diwaspadai. Hal ini bertujuan untuk tidak mengganggu kegiatan pemungutan dan perhitungan suara,” ungkapnya, Kamis (12/09/2024).
Anne juga mengatakan pihaknya akan menyusun rencana aksi serta memberikan arahan kepada BPBD Kabupaten dan Kota di Jabar untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kami akan segera menggelar apel kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak 2024,” ujarnya.
Anne menyampaikan rencana apel kesiapsiagaan itu akan melibatkan berbagai unsur.
Unsur-unsur tersebur diantarnya, BASARNAS, Damkar, KPU Jabar, Dinkes Jabar, Kodam III Siliwangi, Polda Jabar, dan unsur relawan.
“Berdasarkan informasi awal yang dirilis BMKG pada September 2024, Jabar akan memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan,” ungkapnya.
Menurut Anne, pada masa ini beberapa gejala umum yang terjadi adalah perubahan suhu yang tidak menentu, hujan deras secara tiba-tiba, angin kencang dan puting beliung.
“Bahkan hingga petir dan badai guntur, kelembaban udara tinggi, cuaca yang tidak stabil. Serta peningkatan risiko penyakit,” ungkap Anne.
Pihaknya juga mendorong diterbitkan surat keputusan Gubernur Jabar tentang kesiapsiagaan darurat bencana.
“Kami mendorong pula pemerintah kabupaten dan kota untuk mengindentifikasi kebutuhan. Serta cek ketersediaan sumber daya, berdasarkan rencana kontingensi yang telah disusun,” pungkasnya.