Jumat, Januari 24, 2025

Camat Rancaekek Bandung Minta Warga Kelola Sampah Mandiri

Editor:Ujang Nana

BANDUNG, Jabarupdate: Camat Rancaekek Kabupaten Bandung meminta warganya untuk mengelola sampah secara mandiri, usai TPAS Sarimukti mengalami overload.

Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar mengatakan, pihaknya telah menerima surat edaran tersebut, termasuk para kepala desa dan lurah di wilayahnya.

“Kita sosialisasi sudah ke semua kades dan lurah, ditindak lanjut ke pengurus RT/RW untuk diteruskan sosialisasi dan edukasi program zero food waste kepada warga,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (15/10).

Diar menerangkan, penerapan program zero food waste dinilai positif, sehingga di wilayahnya cukup gencar disosialisasikan, termasuk mulai dilakukan oleh para perangkat kecamatan dan desa/kelurahan.

“Selain memberikan sosialisasi dan edukasi, pengurus atau perangkat kecamatan dan desa harus bisa memberikan contoh, agar warga juga tergerak,” terangnya.

Diar memaparkan, persoalan sampah bukan hanya tanggungjawab pemerintah, tapi sudah jadi tugas bersama alis semua elemen masyarakat untuk sadar serta peduli lingkungan.

“Idealnya bisa dipilah secara mandiri di level rumah tangga, supaya ritase timbulan sampah pun bisa diminimalisir,” paparnya.

Diar berpesan, kepada seluruh pengurus RT/RW yang ada di seluruh wilayah Kecamatan Rancaekek, dapat lebih berinovasi dan kreatif dalam mengelola sampah secara mandiri.

“Alhamdulillah kalau pengolahan sampah mandiri ada yang sudah berjalan sejak lama, sebelum TPAS Sarimukti krisis. Salah satu contohnya ada di RW09 Kelurahan Rancaekek Kencana, kemudian di Desa Rancaekek Wetan beberapa RW bahkan kelola sampah mandiri,” bebernya.

Diketahui, Zero Food Waste merupakan sebuah gaya hidup yang menerapkan konsep reuse pada produk atau makanan, untuk mencegah sampah dari produk atau makanan tersebut terbuang ke tempat pembuangan.

TPAS Sarimukti Overload

Diar menjelaskan, melihat kondisi TPAS Sarimukti yang overload, idealnya agar masyarakat berupaya mempunyai penampungan khusus untuk menyimpan sampah kering sementara waktu.

“Misalkan di dalam ember dan ditutup, atau punya galian tanah atau bekas kolam bisa jadi penampungan sementara sampah kering seperti kertas atau kaleng tadi,” jelasnya.

Diar mengimbau, supaya semua lapisan elemen masyarakat bisa bekerjasama dalam menjaga lingkungan, khususnya memilah sampah secara mandiri.

“Supaya diatur agar masing-masing melaksanakan perannya. Sampah yang tercampur dan terlalu larut lama disimpan itu tentu berpengaruh juga terhadap lingkungan,” pungkasnya.

“Misalkan di dalam ember dan ditutup, atau punya galian tanah atau bekas kolam bisa jadi penampungan sementara sampah kering seperti kertas atau kaleng tadi,” jelasnya.

Diar mengimbau, supaya semua lapisan elemen masyarakat bisa bekerjasama dalam menjaga lingkungan, khususnya memilah sampah secara mandiri.

“Supaya diatur agar masing-masing melaksanakan perannya. Sampah yang tercampur dan terlalu larut lama disimpan itu tentu berpengaruh juga terhadap lingkungan,” pungkasnya.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -