Ciamis, Jabarupdate: Dalam rangka cegah kasus stunting di Kabupaten Ciamis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat menggelar sosialisasi.
Kegiatan ini dikerjakan bersama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempauan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis.
Acara tersebut bertema “Kegiatan Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga melalui Sosialisasi Pencegahan Stunting dari Hulu Bersama Mitra Kerja”.
Pemerintah Kabupaten Ciamis memastikan perencanaan dan penganggaran program kegiatan untuk intervensi prioritas. Khususnya di wilayah dengan prevalensi stunting tinggi dan/atau kesenjangan cakupan pelayanan yang tinggi.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas PPKBP3A Dian Budiana. Bahwa Pemerintah Kabupaten Ciamis, lanjut dia, .enyusun kebijakan daerah yang memuat kampanye publik.
Serta memuat komunikasi perubahan perilaku yang mengacu pada substansi yang diatur dalam strategi yang disusun oleh Kementerian Kesehatan.
Hal tersebut guna meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat dalam penurunan stunting.
Peserta yang hadir dalam kegitan sosialisasi cegah stunting di Kabupaten Ciamis ini sebanyak 170 orang. Mereka dari berbagai golongan. Meliputi para orang tua dan remaja.
Tujuannya adalah agar masyarakat bisa mensosialisasikan kembali program pencegahan stunting.
Sementara itu, Koordinator Bidang KSPK BKKBN Provinsi Jawa Barat Elma Triyulianti Djadjuri, S.Psi., M.M., Psi., menjelaskan terkait dengan stunting.
Menurutnya bahwa stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu akibat daru kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Tanda anak stunting, kata dia, panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Dalam acara sosialisasi cegah stunting di Kabupaten Ciamis itu hadir pembicara Idham Arsyad selaku Staff Ahli Wakil Ketua DPR RI Komisi IX. Kemudian dr. Indah Nurwulan dari Sub Koordinator Monev Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI.