Ciamis, Jabarupdate: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis membentuk sekolah siaga kependudukan atas dasar Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Ada empat sekolah terkemuka di Ciamis berkomitmen untuk menjadi pionir dalam memberikan edukasi dan pengetahuan tentang masalah kependudukan. Yakni, SMPN 1 Ciamis, SMPN 1 Sindangkasih, SMPN 1 Cijeungjing, dan SMAN 1 Ciamis.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis, Dr. Dian Budiyana M.Si., pada Kamis (14/9/2023).
Ia menegaskan bahwa dasar hukum pembentukan sekolah ini adalah Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009, Peraturan Pemerintah Nomor 87 tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Serta, berdasar pada nota kesepahaman antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Kementerian Pendidikan. Yaitu, tentang program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga pada satuan pendidikan.
Pembentukan sekolah siaga kependudukan ini juga diperkuat dengan nota kesepahaman antara kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat (Jabar) dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar.
Nota tersebut tentang upaya mewujudkan program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga melalui pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
Dan adanya nota kesepahaman antara DP2KBP3A Kabupaten Ciamis dengan Disdik setempat tentang pengembangan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana di Kabupaten Ciamis.
Dian menegaskan bahwa pembentukan sekolah kependudukan ini juga sebagai upaya mengatasi permasalahan kependudukan di Tatar Galuh ini yang cukup kompleks.
Menurut dia, permasalahan kependudukan menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ciamis.
Permasalahan di bidang kependudukan itu antara lain, jumlah penduduk yang sangat besar, lalu tingginya arus migrasi, besarnya jumlah penduduk usia muda, serta tantangan penyiapan penduduk usia muda agar menjadi sumber daya manusia yang sangat produktif.
Harapan dia, sekolah siaga kependudukan ini akan menjadi pusat edukasi yang fokus pada meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kependudukan seperti perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, dan pertumbuhan penduduk.
Kurikulum khusus telah dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan demografis, dampaknya, dan solusi yang dapat diambil.