Jawa Barat, Jabarupdate: Adanya upaya Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung oleh Keala Staf Kepresidenan Moeldoko membuat Partai Demokrat Jawa Barat (Jabar) bergerak.
Dewan Pimpinn Daerah (DPD) artai Demokrat Jabar memilih untuk mendatangi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung pada Senin (3/4/2023).
Langkah yang dipimpin Ketua DPD Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto ini untuk meminta perlindungan hukum.
Yakni sebagai respon atas kuasa dari Kepala Staf Kepresidenan yang mengambil upaya pengajuan peninjauan kembali atau PK ke Mahkamah Agung (MA).
Saat di PTUN, Anton Sukartono Suratto menyerahka surat permohonan perlindungan hukum ke pengadilan itu.
Menurut dia, seluruh pengurus Partai Demokrat se-Jawa Barat serentak mendatangi PTUN. Ini merupakan respon atas upaya PK oleh kubu Moeldoko ke MA dan mencegah pembegalan partai berlambang Mercy ini.
Jadi, lanjut Anton, langkah ini dilakukan di semua DPC di Jawa Barat.
“Semua DPC melakukan hal yang sama. Mendatangi Pengadilan Negeri (PN) di masing-masing kabupaten/kota,” kata Anton.
Ia menegaskan, cara ini dilakukan seluruh pengurua di kabupaten/kota sebagaimana arahan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Putra dari Presiden ke-6 ini menganggap bahwa upaya PK kubu Moeldoko sarat dengan nuansa politis.
Anton mengungkapkan, kubu Moeldoko melayangkan PK pada 3 Maret 2023 atau sehari setelah deklarasi Partai Demokrat mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden untuk 2024 mendatang.
Maka dari itu, menurut dia, muncul dugaan bahwa langkah kubu Moeldoko ini bertujuan untuk membegal Partai Demokrat.
Lebih jauh, kata Antin, PK yang diajukan Moeldoko ke MA adalah upaya menjegal pencapresan dari Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Bahkan, ia menilai, ada upaya Moeldoko untuk membubarkan Koalisi Perubahan Perbaikan yang telah dibangun Demokrat, PKS, dan NasDem.
“Sekarang jangan sampai kita lengah. Apapun kita akan ikhtiar. Apalagi ada usaha yang sangat terlihat untuk menjegal Pak Anies, dan teelihat ada upaya untuk membubarkan Koalisi Perubahan,” kata dia.
Atas dasar itu, Anton meminta kepada seluruh pengurus Partai Demokrat se-Jawa Barat agar meningkatkan solidaritas. Hal ini untuk mengantisipasi adanya intervensi politik terhadap kedaulatan partai.
“Intinya, kita semua harus ikhtiar. Harus bertawadhu. Insyaallah, Tuhan bersama kita,” ungkap Anton.