CIANJUR, Jabarupdate: BADKO HMI Jawa Barat dan HMI Cabang Cianjur menggelar acara Diskusi Kita (Dikta) yang membahas soal carut-marutnya pendidikan di Jawa Barat.
Diketahui, diskusi ini bertujuan untuk mendalami isu-isu kedaerahan yang berkaitan dengan pendidikan.
Kegiatan tersebut, bertempat di aula Disdikpora Cianjur, yang dihadiri oleh sekitar puluhan kader HMI yang berasal dari berbagai komisariat dan perguruan tinggi di wilayah Cianjur, Senin (23/09/2024)
Adapun narasumber yang hadir yakni, Dr. Yeni Rospiani, selaku perwakilan LLDIKTI Wilayah IV, dan H. Wawan Setiawan selaku Perwakilan Disdikpora Cianjur.
Ketua Umum Badko HMI Jawa Barat, Siti Nurhayati Barsasmi mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendiskusikan dan membedah isu-isu pendidikan di daerah.
“Sealin itu, juga siap berpartisipasi aktif dan kolaboratif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Cianjur dan Jawa Barat secara umum,” ungkapnya.
Selain itu, Siti juga berharap keterlibatan kader HMI mampu memberi perubahan positif dan solusi terkait masalah pendidikan.
“Keterlibatan kader HMI diharapkan dapat membawa perubahan positif dan memberikan solusi yang nyata bagi tantangan pendidikan yang ada,” ungkapnya.
Penanggung Jawab Tim Hukum, Kepegawaian, dan Tata Laksana LLDIKTI Wilayah IV, Dr. Yeni Rospiani menyampaikan pandangannya mengenai tata kelola pendidikan tinggi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
“Beberapa tantangan diantaranya yakni, komersialisasi dalam publikasi artikel ilmiah di platform jurnal yang terindeks Sinta/Scopus, tingginya biaya pendidikan tinggi, serta dugaan praktik nepotisme dan pungutan liar dalam proses distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP),” ungkapnya.
“Hal ini menunjukkan perlunya perhatian serius dalam mengelola pendidikan tinggi agar lebih transparan dan akuntabel,” imbuhnya.
Disisi lain, Kepala Bidang Guru Tenaga Kependidikan Disdikpora Cianjur, H. Wawan Setiawan, mengungkapkan soal peran penting Disdikpora dalam menyelesaikan masalah pendidikan dasar dan menengah.
“Pihak kami akan melakukan pembangunan sekolah di wilayah terpencil. Serta upaya memeratakan akses pendidikan di Kabupaten Cianjur, dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkasnya.