Senin, September 25, 2023

Disnakkan Ciamis Gencarkan Pengawasan Dini, Lindungi Ternak Saat Musim Kemarau

Ciamis, Jabarupdate: Musim kemarau tiba, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis gencarkan pengawasan dini terhadap ternak dan ikan.

Upaya ini dilakukan untuk mencegah serangan penyakit pada ternak selama musim sulit ini.

Mereka berada di garis depan perlindungan hewan ternak bersama para peternak. Sampai saat ini Disnakkan Ciamis telah memulai kampanye pengawasan dini.

Pelaksana tugas (Plt) Disnakkan Ciamis Ani Supiani, S.T., menyampaikan bahwa pengawasan dini menjadi kunci untuk menjaga kesehatan ternak di tengah tantangan musim kemarau.

“Pengawasan dini untuk mengantisipasi kejadian. Seperti adanya penyakit pada ternak maupun ikan akibat musim kemarau. Kami perlu langkah-langkah pencegahan. Supaya kejadian itu bisa diminimalisir. Kami meningkatkan pengawasan dini terhadap daerah atau kantong-kantong padat ternak dan ikan,” ujar dia pada Senin (18/9/2023).

Ani menegaskan bahwa pihaknya sangat peduli akan kesehatan ternak dan kesejahteraan peternak di Tatar Galuh ini. Oleh karena itu, Disnakkan Ciamis Gencarkan pengawasan untuk mengidentifikasi potensi penyakit sejak dini.

Salah satu langkah utama yang diambil oleh Disnak adalah peningkatan surveilans penyakit. Tim medis hewan telah dikerahkan untuk mengunjungi peternakan secara rutin guna memeriksa kesehatan ternak.

Mereka juga memberikan edukasi kepada peternak tentang tanda-tanda penyakit yang perlu diwaspadai.

“Musim kemarau yang saat ini melanda wilayah Kabupaten Ciamis mengakibatkan temperatur suhu meningkat dengan signifikan. Maka dari itu, dengan kondisi seperti ini perlu kewaspadaan semua pihak, supaya tidak terjadi kejadian yang tidak diharapkan pada hewan ternak maupun ikan,” beber Ani.

Ani menuturkan, pengawasan dini tak hanya dilakukan di daerah-daerah yang menjadi kantong padat ternak dan ikan, pihaknya pun melakukan koordinasi dengan pihak UPTD dan Puskesmas yang ada di daerah-daerah.

Menurut dia, koordinasi ini bertujuan agar, apabila terjadi hal yang tidak diharapkan bisa dengan cepat ditanggulangi dan penyakit tersebut tidak menyebar luas.

“Berkoordinasi lintas sektoral. Kemudian melaksanakan sosialisasi. Ini dilakukan oleh penyuluh lapangan. Mereka langsung bersentuhan dengan para peternak di masing-masing wilayahnya,” tegas dia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler