Ciamis, Jabarupdate: Dinas Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis tanggap cepat dalam berupaya mencegah penyebaran penyakit cacar Sapi Liquid Snot Disease (LSD).
Sampai saat ini, data menunjukkan telah ada 26 ekor sapi yang terjangkit LSD di Kabupaten Ciamis. Jumlah tersebut tersebar di 15 kecamatan.
Langkah-langkah proaktif telah diambil Disnakkan Ciamis guna membantu mencegah penyebaran penyakit tersebut. Serta untuk melindungi populasi sapi di Tatar Galuh ini.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disnakkan Ciamis drh Asri menyampaikan, pihaknya menerima laporan 26 ekor yang terpapar cacar sapi LSD dalam kurun waktu 2 bulan.
“Iya dalam kurun waktu 2 bulan, ada laporan bahwa 26 sapi telah terjangkit Cacar Sapi, LSD,” ujar dia pada Selasa (23/5/2023).
Dia menegaskan, laporan itu masuk ke 5 Unit Perangkat Dinas (UPTD), dari 26 sapi yang terjangkit LSD rerata di kandang pemilik yang terjangkit itu hanya 2 sampai 3 ekor.
Atas kasus tersebut, pihak Disnakkan Ciamis sudah tanggap cepat lakukan pencegahan agar tak mewabah.
Asri juga mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan surat edaran ke setiap UPTD untuk diteruskan ke para peternak.
Disnakkan Ciamis juga menjalankan survei aktif untuk mendeteksi kasus-kasus baru penyakit cacar sapi LSD ini. Mereka melakukan pemantauan yang ketat terhadap sapi-sapi di Tatar Galuh ini.
Disnakkan Ciamis juga memberikan edukasi kepada peternak tentang tanda-tanda penyakit cacar sapi LSD, dan pentingnya melaporkan kasus.
Dengan memberikan pemahaman yang baik kepada peternak, mereka dapat menjadi lebih waspada terhadap penyakit ini. Para peternak pun mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan di peternakan mereka sendiri.
Asri mengungkapkan bahwa penularan LSD ini tergolong cepat. Penyebarannya bisa melalui nyamuk, lalat, dan air liur. Meski begitu, cacar sapi atau LSD ini bukan termasuk zoonosis sehingga tidak menular ke manusia.
Ia menyampaikan, sapi yang telah terpapar LSD harus langsung diisolasi. Selanjutnya sapi tersebut menjalani proses pengobatan. Mulai dari pemberian vitamin dan intermectin. Bahkan, jika perlu diberikan antibiotik.
Asri mengungkapkan, sejauh ini tingkat kematian kasus LSD pada sapi terbilang rendah. Dari 26 ekor sapi di Kabupaten Ciamis yang terkena cacar berangsur sembuh, setelah proses pengobatan hingga 2 Minggu.