Garut, Jabarupdate: Dewan Pengurus Cabang Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) Kecamatan Garut Kota menggelar Musyawarah Pergantian Antar Waktu (PAW) sisa jabatan 202-2026, bertempat di SDN 3 Pakuwon Kecamatan Garut Kota, Senin (8/4/2024).
Dalam musyawarah tersebut, dibahas berbagai isu strategis, dengan fokus utama pada penentuan kuota Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga pendidik di wilayah tersebut.
DPC FAGAR serta beberapa perwakilan guru dan karyawan, diskusi berkembang intensif terkait peningkatan kuota PPPK untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di Garut.
Musyawarah dilakukan dengan lhidmat dan pemilihan selesai, dilakukan prosesi pengukuhan Saudara Mochamad Opi Sopiyulloh, S.Pd. sebagai Ketua Umum baru menggantikan Saudara Rizki Rahadian S.Pd., yang telah lulus dan dilantik sebagai PPPK.
Dalam sambutannya, Rizki Rahadian, sebagai demisioner menekankan pentingnya prinsip AD ART FAGAR yang mengamanatkan pengurus yang telah menjadi ASN harus menyerahkan jabatan kepada penerusnya.
Dia mengatakan hal ini sebagai bagian dari upaya menjaga keterbukaan dan kelancaran organisasi.
Rizki juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh pengurus dan anggota FAGAR Kecamatan Garut Kota yang telah bersama-sama berjuang.
Ia mengakui kontribusi mereka dalam memperjuangkan kepentingan pendidikan di wilayah tersebut.
Di akhir sambutannya, Rizki menyampaikan harapannya agar seluruh anggota FAGAR Garut Kota yang belum lulus menjadi ASN PPPK Tahun 2023 dapat lulus dengan kuota yang telah ditetapkan.
Ia melanjutkan, sebagai bagian dari kajian Kemerintah Kabupaten Garut, kuota 2.000 untuk guru dan 1.400 untuk teknis tengah menjadi harapan besar bagi mereka yang masih menanti kesempatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) FAGAR, Ma’mol Abdul Faqih, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada DPC Garut Kota atas kinerja cepat dan terukur dalam menyelenggarakan PAW ketua.
DPC Garut Kota telah menunjukkan semangat dan soliditas yang luar biasa dalam menghadapi musyawarah ini. Hal ini perlu diapresiasi dan dirawat guna memastikan keberlanjutan dan estafet kepemimpinan di organisasi ini,” ujar Ma’mol Abdul Faqih.
Selain itu, Ma’mol juga menambahkan bahwa DPP FAGAR akan tetap pada pendiriannya untuk mengusulkan tambahan kuota ASN PPPK di Kabupaten Garut, yakni 2.000 kuota untuk guru dan 1.400 untuk tenaga kependidikan (tendik).
“Jika usulan ini terealisasi, maka di Kabupaten Garut, guru honorer dan tenaga kependidikan akan terakomodasi dengan baik, sehingga akan meningkatkan harkat dan martabat mereka yang selama ini diabaikan oleh pemerintah,” tambahnya.
DPC FAGAR Garut Kota Siap Menjadi Garda Terdepan
Dalam orasinya, setelah terpilih sebagai Ketua DPC FAGAR Garut Kota, Mochamad Opi Sopiyulloh menegaskan komitmen DPC untuk menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan para guru.
“Kami dari DPC FAGAR Garut Kota akan mejadi garda terdepan dan tambahan nutrisi bagi DPP FAGAR dalam upaya memperjuangkan hak-hak para guru dan karyawan di Garut Kota,” kata Opi.
Opi juga menyoroti lambannya pemerintah daerah dalam mengusulkan tambahan kuota ASN PPPK untuk guru dan tenaga kependidikan.
“Bagi kami, kuota 2.000 ASN PPPK untuk guru dan 1.400 untuk teknis itu adalah harga mati, dan kami akan terus mengawal sampai dengan titik darah penghabisan,” tegasnya.