Nasional, Jabarupdate: Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar konferensi pers untuk mengklarifikasi dugaan ijazah palsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.
Sebelumnya terdapat gugatan ke Pengedilan Negeri Jakarta Pusat terkait dugaan ijazah dari orang nomor satu Indonesia itu adalah palsu.
Gugatan tersebut didaftarkan pada Selasa (11/10/2022) dengan klasifikasi perkara adalah perbuatan melawan hukum oleh Bambang Tri Mulyono.
Adapun gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst
Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D megungkapkan bahwa pihaknya perlu memberikan klarifikasi isu yang tengah beredar di masyarakat.
Ova Emilia juga mengatakan, Presiden Jokowi memang tercatat masuk sebagai mahasiswa UGM di Fakultas Kehutanan pada tahun 1980 dan berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1985.
Untuk itu, UGM meyakini bahwa Ijazah yang dimiliki Presiden Jokowi dalam jenjang Strata satunya adalah asli dan sah.
Selain itu Ova juga menyampaikan, Presiden Jokowi lulus dengan ditunjang oleh dokumentasi yang baik.
Terkait ramainya isu dengan dugaan ijazah palsu Jokowi di tingkat SMA, lalu Kepala SMAN 6 Surakarta pun ikut angkat bicara.
Jokowi yang merupakan lulusan dari SMAN 6 Surakarta dahulunya bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP)
Sekolah itu berdiri pada 26 November 1975 pada era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Syarief Thayeb.
Kepala SMAN 6 Surakarta periode 2015-2020 Agung Wijayanto mengatakan bahwa dirinya tidak ingin menanggapi secara berlebihan terkait isu yang tengah beredar di masyarakat dengan dugaan ijazah palsu presiden Jokowi.
Ia menambahkan, jika hal yang seperti ini tidak ingin berpendapat dan biarkan masyarakat sendiri untuk menilainya.
Agung juga menanggapi, jika masih ada yang meragukan keaslian dari ijazah Presiden Jokowi maka mempersilahkan datang ke SMAN 6 Surakarta. Sebab, bagi dia, sudah terlalu sering mengkonfirmasi isu ini.
Memang bukan hal baru bagi masyarakat mendengar adanya isu bahwa ijazah seorang Presiden adalah palsu, hal ini sudah muncul cukup lama. Namun, belum terbukti tuduhan tersebut.