Internasional, Jabarupdate: Sedikitnya enam orang yang tewas saat sebuah gedung runtuh di kota Marseille, Prancis Minggu (9/4/2023) lalu.
Seorang jaksa penuntut Prancis mengatakan bahwa para penyelidik telah mendalami insiden tersebut dan menyebutnya sebagai kasus “pembunuhan tidak disengaja”.
Jaksa Dominique Laurens mengatakan penyelidikan dibuka atas dasar itu setelah mayat pertama ditemukan di gedung tersebut.
Gedung itu runtuh dalam ledakan hebat. Tepatnya pada hari Minggu dini hari. Dan empat dari enam korban telah diidentifikasi secara resmi.
Menurut Laurens, korban di antaranyapasangan suami istri berusia 74 tahun dan dua wanita berusia 88 dan 65 tahun. Mereka merupakan tetangga.
Pencarian oleh tim penyelamat dilanjutkan kembali pada Selasa untuk mencari dua orang yang masih belum ditemukan setelah keadaan darurat, di kota terbesar kedua di Prancis itu.
Para penyelidik tengah mengerjakan hipotesis ledakan gas sebagai penyebab runtuhnya gedung di Prancis itu.
Sebuah meteran gas ditemukan di dalam reruntuhan. Itu dinilai dapat menjadi petunjuk untuk menyelidiki penyebab ledakan.
Penyidik pun akan melakukan investigasi apakah ada konsumsi yang tidak lazim dalam 24 jam sebelum ledakan.
Pada 2018 lalu, terdapat kejadian yang sama dimana dua bangunan di pusat kota Marseille runtuh, menewaskan delapan orang.
Namun gedung-gedung itu tidak terawat dengan baik sehingga struktur bangunan sudah tidak kuat lagi dan menyebabkan bangunan runtuh.
Tidak demikian halnya dengan gedung yang runtuh pada hari Minggu yang juga di Marseille Prancis, bangunan gedung masih kuat.