Bandung- Anggota DPR RI Dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Ace Hasan Syadzily mengajak puluhan guru-guru ngopi bersama. Apa yang dibicarakan pada ngopi itu tak main-main. Ngopi yang dimaksud Ace itu adalah Ngobrol Pendidikan Islam. Pada acara ngopi itu, Ace menyampaikan berbagai tantangan dalam dunia Pendidikan termasuk Pendidikan Islam.
Beberapa tantangan antara lain: Pemerataan pendidikan terutama pada aspek sarana dan prasarana, Pada jenjang Perguruan Tinggi masih terjadi kesenjangan partisipasi antarwilayah, relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar dan daya saing yang belum optimal, dan Disrupsi dan era digital membutuhkan penyesuaian dari peserta didik dan guru, serta munculnya ‘kecerdasan buatan’ semisal Chat GPT, dan lainnya.
Selain itu, Ace juga menyampaikan sering mendapat keluhan dari para guru madrasah terutama terkait dengan kesejahteraan guru. Menurut Ace, Pemerintah harus memberi perhatian tentang kesejahteraan tersebut.
“Nanti saya bilang ke Menteri Agama. Ini gaji guru Sajuta. Pasti senang (Pak Menteri). Tapi Satuja ini singkatan Sabar, Jujur dan Tawakal”, kata Ace, Minggu (8/10/2023) di Puri Khatulistiwa, Sumedang.
Pada acara tersebut, para guru madrasah menyampaikan apresiasi kepada Ace Hasan atas kepeduliannya terhadap Pendidikan Islam baik itu madrasah, madrasah diniyah dan pesantren.
Tisna Sunjaya, seorang Guru dari Kecamatan Cileunyi menyampaikan terima kasih atas bantuan ketika pandemi bagi keberlangsungan Pendidikan di Madrasah Diniyah.
“Terima kasih Pak Haji Ace waktu sudah membantu bantuan operasional Pendidikan bagi Madrasah Diniyah. Di Cileunyi ada 52 MDT waktu itu pak. Terima kasih”, kata Tisna.
Tisna juga berharap pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan para Guru Madrasah Diniyah juga sarana prasarana untuk menunjang pembelajaran.
Hesti, Guru asal Cilengkrang, juga menyampaikan apresiasi kepada Ace Hasan atas berbagai bantuan kepada dunia Pendidikan Islam di Kabupaten Bandung. Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah harus memperhatikan pendidikan akhlak bagi warga. Menurutnya, pendidikan akhlak tidak hanya bagi anak (peserta didik) tetapi juga bagi orang tua karena hal itu akan mempengaruhi pola didik orang tua kepada anaknya.(*)