Global, Jabarupdate: Pemerintah Israel diperkirakan akan memberikan izin kepada polisi untuk menembak para pengunjuk rasa Palestina yang memiliki kewarganegaraan Israel.
Usulan mengenai pemberian izin untuk menembak pengunjuk rasa ini disampaikan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel yang fasis, Ben Gvir.
7.326 orang telah terbunuh dalam pemboman pasukan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, satu orang setiap 4 menit. 3.038 anak-anak telah terbunuh, satu anak setiap 10 menit.
Pasukan Israel telah mengebom kamp-kamp pengungsi Shati dan Khan Younis serta di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di pusat kota Gaza dan Yarmouk Square di Kota Gaza di mana beberapa blok apartemen diratakan.
Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel terus melakukan serangan di kamp pengungsi Jenin, Yerikho dan Betlehem. Jumlah warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 110 orang, sementara lebih dari 1.900 orang terluka.
Pasukan perlawanan telah menargetkan sebuah pangkalan AS di provinsi Deir Ezzor, Suriah dengan serangan rudal setelah AS melakukan serangan udara di provinsi tersebut semalam, lapor surat kabar Al Mayadeen Lebanon. AS mengklaim bahwa mereka menghantam dua fasilitas penyimpanan yang “digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran”. Pentagon mengatakan bahwa setidaknya telah terjadi 19 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah bulan ini.
Israel telah memberitahu 310 keluarga tentara IDF yang tewas sejak 7 Oktober tentang kematian mereka.
Sandera Israel tidak akan dibebaskan sampai ada gencatan senjata, kata seorang anggota delegasi dari kelompok penguasa Gaza yang berkunjung ke Moskow. Sementara itu, pihak Perlawanan Palestina telah mengkonfirmasi bahwa 50 sandera telah tewas akibat serangan Israel di Gaza.
Jajak pendapat Israel menunjukkan 49% responden menginginkan agar invasi darat ditunda, karena dukungan publik terhadap rencana serangan tersebut tampaknya berkurang.
Kementerian Kesehatan Palestina mempublikasikan daftar setiap warga Palestina yang terbunuh di Gaza, lengkap dengan nama lengkap, nomor KTP, usia dan jenis kelamin setelah Presiden AS Joe Biden merongrong kredibilitas jumlah korban. Daftar tersebut membutuhkan waktu 10 menit untuk menelusuri.