Cianjur, Jabarupdate: Jaringan Aktivis Mahasiswa Cianjur (Jamica) mendesak pemerintah untuk memberantas mafia elpiji 3 Kilogram (Kg) di daerah tersebut.
Sebelumnya, harga gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Cianjur mengalami kenaikan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat agen dan pangkalan beberapa waktu lalu.
Adanya kenaikan harga tersebut, karena Jamica menduga ada mafia yang bermain di Kabupaten Cianjur.
“Menduga ada mafia yang bermain. Yaitu dalam distribusi gas elpiji 3 Kg,” kata Ketua Jamica Cianjur Ari pada Jumat (17/3/2023).
Selain adanya mafia elpiji 3 Kg, bahkan Ari juga mencurigai adanya pangkalan elpiji yang tidak berizin di Kabupaten Cianjur.
“Kami menduga, bahwa terdapat pangkalan elpiji yang sebenarnya dimiliki oleh orang yang sama jadi ada dugaan pangkalan itu bodong,” ucap dia.
Ari memaparkan, pangkalan yang diduga tak berizin itu pun tak memenuhi persyaratan seperti tidak memiliki badan usaha.
“Jamica menerima laporan, ada pangkalan elpiji ke SPBE tidak melalui agen, hal tersebut tentu saja menyalahi aturan,” papar Ari.
Ia juga mendapat laporan bahwa ada pangkalan yang mengisi langsung ke SPBE itu menyalahi aturan jalur distribusi.
Terkait itu, tegas Ari, pihaknya meminta Pemerintah untuk menelusuri dugaan pangkalan bodong dan menindak tegas oknum yang bermain.
Ia meyakini, Pemerintah Kabupaten Cianjur ini pro terhadap rakyat dan tidak berpihak kepada pengusaha yang menindas rakyat.
“Bila memang benar, ada pangkalan yang bodong. Maka harus ditindak tegas,” kata Ari.
Ia menyebutkan, permasalahan HET, mafia elpiji, dan pangkalan bodong di Cianjur harus diungkap. Kemudian, izin dari agen untuk pangkalan elpiji itu pun harus dicabut.
“Hingga terkondisi dan terkontrol dengan baik,” tandas dia.