Minggu, April 20, 2025

Juarta Putra dan Perannya Dalam Menjaga Eksistensi Reak

Bandung, Jabarupdate: Pada tanggal (24/11/2023) acara Tuwuh Kanthi Budaya berlangsung di GOS Patanjala ISBI Bandung.

Acara revitalisasi budaya ini merupakan bagian dari serangkaian acara inaugurasi jurusan Antropologi Budaya 2023 ISBI Bandung.

Dalam acara tersebut, Juarta Putra Tampil sebagai pengisi acara inti yang menampilkan seni Reak dan mengisi acara talk show.

Selain itu, ada juga beberapa tampilan hiburan, seperti Baxlax Boy, Kusni Kasdut, dan Wayback Machine.

Juarta Putra merupakan kelompok seni yang menjaga eksistensi Reak, sekaligus mencoba mengubah stigma masyarakat terhadap Reak. Kelompok seni ini didirikan pada tahun 1982 di Kampung Ciguruwik, Desa Cinunuk.

Berdirinya Juarta Putra bertujuan sebagai penerus dari kelompok seni Warga Budaya yang eksis di wilayah Ujungberung antara tahun 1935 sampai 1981.

Reak sendiri adalah kesenian masyarakat Sunda yang menggabungkan reog, kendang pencak, angklung, dan topeng.

Pada acara Tuwuh Kanthi Budaya, Reak ditampilkan dengan diiringi instrumen waditra dogdog yang dimainkan oleh beberapa orang di atas pangggung.

Setelah dogdog dimainkan beberapa menit dan kendang pencak disajikan, Reak masuk dengan membunyikan empet.

Di kalangan masyarakat, banyak mitos yang beredar tentang Reak, seperti topeng Reak yang terbuat dari padung mayat dan rambut reak yang terbuat dari mayat perawan.

Pada sesi talkshow, Kang Anggi selaku ketua dari Juarta Putra menafikan mitos-mitos tersebut.

Ia mengklaim bahwa Reak yang dibawakan Juarta Putra bertujuan untuk menjaga nilai-nilai budaya, bukan untuk mempromosikan mitos, jurtru Kang Anggi ingin menghilangkan mitos-mitos tersebut di kalangan masyarakat.

Adapun hal-hal mistis yang terkait dengan Reak seperti kasurupan, Kang Anggi berkata bahwa kasurupan merupakan titik ketika seseorang mengekspresikan jiwanya yang bisa saja terpantik oleh alunan musik Reak.

Kasurupan sendiri berasal dari kata nyurup dalam bahasa Sunda yang berarti sesuai.

Istilah nyurup sering dipakai oleh pemain karawitan ketika menyesuaikan alat-alat musik. Itu berarti, ketika ada orang kasurupan, jiwa orang tersebut benar-benar sesuai dengan dirinya sendiri.

 

 

 

 

 

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -