Global, Jabarupdate: Musim kebakaran hutan yang paling serius di Australia sejak apa yang disebut sebagai “Musim Panas Hitam” telah berakibat fatal.
Saat lebih dari 100 titik api berkobar di seluruh negeri pada hari Kamis, para pejabat Queensland mengatakan bahwa dua orang tewas dalam kebakaran besar di dekat kota Tara.
Dua orang juga tewas saat memadamkan api di New South Wales (NSW) minggu lalu.
Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa kombinasi dari berbagai kondisi berarti musim kebakaran hutan ini akan sangat berbahaya.
Dalam sebuah briefing, Dinas Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat Queensland mengatakan sekitar 350 orang telah dievakuasi dari wilayah Tara, di mana kebakaran yang tidak terkendali sejauh ini sekitr 11.000 hektar lebih lahan dan 16 rumah.
Mereka mengatakan seorang pria meninggal pada Selasa malam ketika mencoba melindungi propertinya, dan seorang wanita meninggal pada hari Rabu setelah mengalami serangan jantung ketika sedang bersiap-siap untuk mengungsi.
Badai petir kering semalam memicu beberapa titik api baru di wilayah yang sama. Sebagian besar masih terkendali, namun ada satu yang memicu peringatan darurat.
Namun, kemunngkinan kondisi akan bertambah buruk pada hari Kamis, diakibtkan oleh suhu dan kecepatan angin yang diperkirakan akan mengalami peningkatan.
“Hari ini akan menjadi hari yang penuh tantangan bagi kami, karena kami akan memasuki wilayah-wilayah dengan bahaya kebakaran yang ekstrim,” kata asisten komisaris Rural Fire Service, Peter Hollier.
Di lokasi lain, petugas pemadam kebakaran juga berusaha untuk memadamkan api di New South Wales (NSW), Victoria dan Northern Territory.
Di NSW minggu lalu, seorang petugas pemadam kebakaran sukarelawan veteran meninggal dunia akibat episode medis saat bertugas di bagian utara negara bagian tersebut, dan seorang pria lainnya meninggal dunia ketika mencoba melindungi propertinya di pantai tengah utara.
Pihak berwenang awal pekan ini mengatakan bahwa mereka yakin tiga kebakaran besar di daerah tersebut telah disulut dengan sengaja.
Australia telah berada dalam kondisi siaga tinggi terhadap bahaya kebakaran hutan. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tanaman yang digerakkan oleh hujan selama bertahun-tahun, yang mengering setelah musim dingin terpanas yang pernah tercatat, dan musim panas yang dipengaruhi oleh El Nino mengakibatkan iklim yang lebih panas dan kering.
Negara ini telah terguncang dari satu bencana ke bencana lainnya dalam beberapa tahun terakhir, karena merasakan dampak perubahan iklim.
Awal bulan ini, kota-kota di Victoria terancam oleh kebakaran hutan, namun hanya beberapa jam kemudian mereka harus bersiap menghadapi banjir.
Musim kebakaran hutan saat ini juga terjadi setelah beberapa tahun banjir yang memecahkan rekor, yang terjadi setelah kebakaran hutan Musim Panas Hitam pada tahun 2019-20, yang terjadi setelah kekeringan selama bertahun-tahun.
Para ilmuwan iklim terkemuka di dunia telah memperingatkan bahwa masa depan yang penuh dengan bencana yang semakin parah akan terjadi jika tidak ada tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim.