Jumat, April 19, 2024

Kebakaran Tewaskan 40 Migran, Kepala Badan Imigrasi Meksiko Terancam Dipidana

Internasional, Jabarupdate: Kebakaran hebat tewaskan 40 migran terjadi di fasilitas Institut Migrasi Nasional (INM) Ciudad Juarez, Meksiko pada Selasa (28/3/2024) lalu.

Akibatnya, pejabat tinggi imigrasi, Kepala Institut Imigrasi Nasional Meksiko, Francisco Garduño bakal menghadapi tuntutan pidana.

Jaksa federal mengatakan bahwa ia lalai karena tidak mencegah terjadinya bencana tersebut. Padahal sebelumnya telah ada indikasi adanya masalah di pusat-pusat penahanan milik agensinya.

Pada hari Selasa malam, Kejaksaan Agung Federal mengeluarkan Keputusan untuk mengajukan tuntutan.

Keputusan ini diambil setelah adanya seruan berulang kali dari dalam negeri Meksiko, dan dari beberapa negara Amerika Tengah.

Mereka menuntut agar tidak menghentikan kasus yang menimpa lima pejabat rendah, penjaga, dan seorang migran Venezuela yang telah menghadapi dakwaan pembunuhan dalam kasus tersebut.

Kemarahan awalnya terfokus pada dua penjaga yang terlihat melarikan diri dari kebakaran pada tanggal 27 Maret itu.

Si penjaga tersebut lari tanpa membuka pintu sel agar memungkinkan para migran melarikan diri. Namun Presiden Andrés Manuel López Obrador mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kunci.

Kantor Kejaksaan Agung mengatakan beberapa petugas lain dari agensi Garduño juga akan menghadapi tuntutan. Pasalnya, dinilai gagal melaksanakan tugas mereka.

Tetapi jaksa penuntut tidak menjelaskan tuntutan spesifik atau mengidentifikasi para pejabat tersebut.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan “pola tidak bertanggung jawab” dari pejabat tinggi imigrasi Mexico.

Sikap yang tak bertanggung jawab itu membuat adanya korban, kebakaran tewaskan 40 migran di Meksiko.

Kantor pers badan imigrasi yang dipimpin Garduño tidak menjawab pesan dan panggilan telepon yang meminta komentar.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa setelah kebakaran di pusat penahanan lain di negara bagian Tabasco, negara bagian pesisir Teluk, menewaskan satu orang dan melukai 14 lainnya pada tahun 2020. Badan imigrasi mengetahui ada masalah yang perlu diperbaiki.

Keluhan tentang korupsi dan kondisi buruk di fasilitas penahanan migran Meksiko ini sudah lama terjadi tetapi tidak pernah ditangani secara serius.

Komentar López Obrador mengenai para penjaga dalam kebakaran bulan lalu di kota perbatasan Ciudad Juarez muncul di hari yang sama ketika jenazah 17 migran Guatemala dan enam orang Honduras yang terbunuh dalam kebakaran tersebut diterbangkan kembali ke negara asalnya.

Tidak jelas apa dampak dari komentar López Obrador terhadap persidangan para penjaga, yang sebelumnya ditahan karena kebakaran tersebut.

Kebakaran Tewaskan 40 Migran, Rekaman Video Terungkap

Sebuah video dari kamera keamanan di dalam fasilitas tersebut terungkap. Di sana menunjukkan para penjaga berjalan pergi ketika kebakaran terjadi. Sementara di dalam sel yang mereka tinggalkan ada puluhan para migran.

Para penjaga terlihat bergegas pergi ketika asap memenuhi fasilitas tersebut, dan mereka tampaknya tidak berusaha untuk membebaskan para migran.

Total terdapat 5 orang yang ditahan dalam kasus ini. Terdiri dari tiga pejabat imigrasi Meksiko, seorang penjaga dan seorang migran Venezuela.

Mereka ditahan untuk penyelidikan sehubungan dengan kebakaran tersebut dengan tuduhan tuduhan pembunuhan.

Migran tersebut diduga membakar kasur busa di pusat penahanan untuk memprotes apa yang dia pikir adalah rencana untuk memindahkan atau mendeportasi para migran.

Kerabat para korban berkumpul di sebuah pangkalan angkatan udara di Guatemala City untuk mebandai kepulangan mereka dengan membawa bunga dan foto-foto almarhum.

“Anakku, cintaku,” suara seorang perempuan terdengar memanggil, di tengah isak tangis mereka yang hadir saat peti-peti jenazah diturunkan dan diletakkan dalam satu barisan, dan para kerabat diizinkan untuk mendekatinya.

Sebanyak enam jenazah migran dibawa ke Honduras dan 17 jenazah ke Guatemala menggunakan pesawat militer Meksiko.

Berdasarkan pernyataan dari pihak berwenang bahwa 19 dari 40 korban tewas berasal dari Guatemala, terdapat dua jenazah yang masih dalam proses konfirmasi identitas.

Sebanyak 11 warga Guatemala lainnya terluka dalam kebakaran tersebut.

Menteri Luar Negeri Guatemala Mario Búcaro mendampingi jenazah-jenazah tersebut, yang akan dibawa melalui jalur darat ke kampung halaman mereka di sembilan provinsi yang berbeda.

Minggu lalu beberapa jenazah migran dari El Salvador telah dikembalikan ke El Salvador. Sejauh ini, total 31 jenazah telah dipulangkan ke negara asalnya.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler