JAWA BARAT, Jabarupdate: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat (Jabar), Ning Wahyu Astutik mengungkap data relokasi pabrik dari wilayah Jabar.
Tercatat dalam periode 2019-2022 ada 28 pabrik yang relokasi ke Jawa Tengah (Jateng).
“Apalagi di Jawa Barat itu kita sudah pengalaman pahit kemarin di 2019-2022 ada 28 pabrik yang melakukan relokasi ke Jateng. Banyak loh itu. 28 pabrik padat karya, itu gede banget,” katanya, Selasa (26/11/2024).
Kemudian relokasi juga masih terjadi pada 2023. Menurut data yang Ning sampaikan, ada lima pabrik yang melakukan relokasi, sehingga total pabrik yang hengkang dari Jawa Barat pada periode 2019-2023 adalah 33.
Hengkangnya pabrik tersebut menyebabkan sejumlah karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menurut Ning ada 15 ribu karyawan yang terkena dampak dari relokasi pada tahun 2023.
“Nah bahkan di 2023 itu ada juga 5 pabrik yang relokasi juga. Kemudian di 2024 masih juga terjadi PHK,” sebut Ning.
“Kalo 2023 di kisaran 15 ribuan, itu hanya dampak dari relokasi ya,” tambahnya.
PHK di Jawa Barat pada 2024 sebanyak 20.000 karyawan. Sementara secara keseluruhan Apindo menyebut ada 180.000 karyawan yang kena PHK.
Ning menyebut sektor ketenagakerjaan di Jawa Barat juga menghadapi persoalan pengangguran. Jabar menyumbang 25% pengangguran di dari total pengangguran di Indonesia.
“25% pengangguran nasional itu adanya di Jabar, dan lulusan SMA sekarang ini jumlahnya 600 ribu setiap tahun. Dari 600 ribu hanya 25% sekian yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sisanya ke mana? Cari kerja. Dengan kondisi yang seperti ini kita juga ngeri-ngeri sedap, bagaimana nanti ke depan,” pungkasnya.