BANDUNG, Jabarupdate: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, melalui BPBD menghimbau warganya, untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, pihaknya menyapaikan himbauan karena berdasarkan informasi yang di dapat dari BMKG pada Sabtu (28/9), terjadi gempa bumi susulan yang mencapai 39 kali.
“Masyarakat yang ingin kembali ke rumah silahkan, tapi diperiksa kerusakan bangunannya. Terutama di struktur bangunan. Masyarakat juga jangan termakan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ungkapnya, Senin (30/09/2024).
Lebih lanjut Uka menerangkan, usai gempa bumi mengguncang Kabupaten Bandung dan sekitarnya pada Rabu (18/9) lalu, kesehatan warga yang bertahan di tenda pengungsian harus menjadi perhatian.
Selain itu, Pemerintah telah menyiagakan posko pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Kertasari.
“Lalu di RSUD Cicalengka, RSUD Otista, Puskesmas Cinunuk, dan Puskesmas Ranca Malaka Endah. Di Desa Cihawuk, yaitu Poskes Klaster Kesehatan dan EMT Mobile dan di Desa Tarumajaya, yaitu Puskesmas Cangkuang dan EMT Mobile, dan di Desa Cikembang, yaitu Poskes IDI dan EMT Mobile,” papar Uka.
Uka menambahkan, ada 215 lokasi tenda pengungsian warga yang terdampak gempa bumi, yaitu 104 tenda di Desa Cibeureum, 29 tenda di Desa Tarumajaya, 53 tenda. Desa Cikembang, 24 tenda Desa Cihawuk, 3 tenda Desa Sukapura, dan 1 tenda Desa Santosa.
Di Desa Cibeureum total pengungsi ada sebanyak 706 kepala keluarga (KK) atau 2.145 jiwa. Terdiri dari 264 balita, 288 anak, 6 ibu hamil, 103 ibu menyusui, dan 206 lansia. Di Desa Cikembang pengungsi sebanyak 909 KK atau 2.910 jiwa, terdiri dari 358 balita, 426 anak, 49 ibu hamil, 139 ibu menyusui dan 271 lansia.
“Di Desa Tarumajaya sebanyak 197 KK atau 522 jiwa, baik itu 63 balita, 119 anak, 6 ibu hamil, 25 ibu menyusui, dan 59 lansia. Di Desa Cihawuk, yaitu 776 KK atau 2.261 jiwa, terdiri dari 273 balita, 475 anak, 37 ibu hamil, 223 ibu menyusui dan 232 lansia. Berdasarkan hasil sementara pencapaian pendataan rumah pascagempa, sebanyak 44 rusak berat, 225 rusak sedang, 594 rusak ringan, dan 3.156 rusak sangat ringan,” ucap Uka. (AN/J-3)