Rabu, Desember 4, 2024

Laga Ajax vs Maccabi Tel Aviv: Hooligan Israel Buat Amsterdam Kacau

Olahraga, Jabarupdate: Hooligan Israel, pendukung Maccabi Tel Aviv telah membuat kericuhan di Amsterdam, Belanda.

Pertandingan sepak bola antara Ajax Amsterdam melawan Maccabi Tel Aviv pada 7 November 2024, yang seharusnya berlangsung damai, berubah menjadi kekacauan di Amsterdam.

Momen awal pertandingan sebenarnya dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati para korban banjir di Spanyol.

Namun, rencana hening seketika itu berubah saat sejumlah hooligan Israel di tribun stadion menunjukkan sikap tak terhormat dengan mengabaikan penghormatan dan bahkan mencoba mengacaukannya dengan perilaku yang tidak pantas.

Aksi provokatif ini tidak berhenti di stadion. Menurut laporan, sejumlah media setempat, sebelum pertandingan, The Jerusalem Post bahkan telah menyiratkan bahwa agen Mossad mungkin akan bergabung dengan para hooligan Israel di Amsterdam.

Tujuannya disebut-sebut sebagai bentuk provokasi, dengan upaya untuk memancing keributan yang bisa diakhiri dengan memainkan “kartu korban.”

Langkah ini diduga bertujuan untuk menarik simpati publik terhadap situasi Israel yang terus menghadapi kritikan internasional atas tindakannya di Gaza.

Setelah pertandingan usai, situasi semakin memanas. Para hooligan Israel meninggalkan stadion sambil melontarkan berbagai slogan kasar yang bernada merendahkan, termasuk merayakan kekerasan di Gaza dengan ucapan provokatif seperti “Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak-anak lagi di sana.”

“Lihatlah, mereka menyanyikan sebuah chant ‘There are no schools in Gaza because there are no children left’,” tulis salah satu warganet di X, dengan mengunggah video aksi para supporter asal Israel.

Aksi mereka berlanjut dengan menyerang warga keturunan Arab di sekitar Amsterdam, termasuk pengemudi taksi, pejalan kaki, dan bahkan sejumlah bar milik warga Arab yang menjadi sasaran vandalisme.

Merasa terusik, sejumlah pemuda Maroko setempat tak tinggal diam. Mereka dengan cepat mengorganisir diri dan memberikan perlawanan kepada para hooligan Israel.

Bentrokan pun pecah di berbagai titik di sekitar Amsterdam, menjadikan suasana kota yang biasanya damai berubah menjadi medan kerusuhan.

Tak lama setelah bentrokan ini, media arus utama yang dianggap memiliki keberpihakan kuat kepada Israel mulai menyebarkan narasi bahwa kekerasan ini adalah bentuk “pogrom terhadap Yahudi.”

Narasi yang menyebut aksi balasan ini sebagai sebuah “holocaust” juga ikut bergulir. Beberapa politisi dari Israel dan Eropa bahkan turut serta menggaungkan retorika ini, memposisikan para hooligan Israel sebagai korban kekerasan.

Namun, kebohongan ini tidak berlangsung lama. Beberapa warga Belanda yang menyaksikan peristiwa ini, termasuk seorang perempuan yang berhasil merekam momen tersebut, membongkar manipulasi tersebut.

Fakta bahwa para hooligan Israel memulai provokasi dan serangan terhadap warga Arab akhirnya terungkap ke publik.

Yang mengejutkan, media seperti Daily Mail yang selama ini dikenal pro-Israel memilih untuk tidak mengulangi propaganda yang biasa mereka lakukan dan justru melaporkan kejadian ini apa adanya.

Netizen di X menanggapi kekacauan di Amsterdam itu, dia menyebut, kejadian ini menambah daftar insiden kekerasan di tengah ketegangan internasional yang kian meningkat.

“Meski pertandingan sepak bola sudah usai, luka akibat peristiwa tersebut tetap membekas di Amsterdam, menunjukkan bahwa aksi hooliganisme lintas negara tak hanya mencoreng citra sepak bola tetapi juga mengusik ketenangan warga kota.”

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -