Nasional, Jabarupdate: Presiden Prabowo Subianto mengumumkan Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman di kabinetnya pada Minggu (20/10/2024) di Istana Merdeka.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah politisi senior, Maruarar Sirait, yang ditunjuk sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Penunjukan ini merupakan bagian dari restrukturisasi kementerian di bawah kepemimpinan Prabowo, di mana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dipecah menjadi dua kementerian yang lebih spesifik.
Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, bukanlah nama baru di kancah politik Indonesia. Pria kelahiran Medan pada 23 Desember 1969 ini telah lama berkecimpung di dunia politik.
Ia sebelumnya dikenal sebagai politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), namun dalam beberapa tahun terakhir ia bergabung dengan Partai Gerindra.
Putra dari politisi senior Sabam Sirait ini memiliki rekam jejak yang panjang, terutama dalam bidang legislatif saat menjadi anggota DPR RI di Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan.
Penunjukan Ara sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman disambut baik oleh berbagai pihak, terutama oleh para pengembang perumahan.
Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah, menegaskan bahwa kementerian ini memegang peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam penyediaan rumah layak huni untuk rakyat menengah ke bawah.
Dikutip dari Propertynbank, Minggu (20/10/2024), Junaidi menyampaikan bahwa perumahan adalah tentang bagaimana memanusiakan manusia.
Ia berharap Menteri Perumahan yang baru, Maruarar Sirait, dapat benar-benar memahami kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ia juga menekankan bahwa pemahaman mendalam tentang permasalahan klasik seperti perizinan, pertanahan, dan pembiayaan KPR sangat penting untuk menyukseskan program-program perumahan pemerintah.
Selain itu, Ketua Umum Appernas Jaya, Andriliwan Muhammad, turut menyampaikan harapannya agar Maruarar dapat berpihak kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Kalau tidak memiliki jiwa untuk memperjuangkan kepentingan MBR, kata dia, maka program perumahan yang sebaik apa pun tidak akan berjalan dengan baik.
Di sisi lain, langkah Prabowo untuk memecah Kementerian PUPR menjadi dua kementerian terpisah juga dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Kini, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman yang dipimpin Maruarar akan fokus pada program perumahan, sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum, yang dijabat oleh Dody Hanggodo, akan menangani infrastruktur.
Diketahui bahwa program yang menjadi prioritas bagi Kementerian Perumahan di bawah kepemimpinan Maruarar adalah program rumah rakyat.
Hal ini termasuk target pembangunan 3 juta rumah dalam lima tahun mendatang, yang mencakup 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di pedesaan.
Asosiasi pengembang, seperti Apersi, juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung program ini dengan fokus pada pemberdayaan pengusaha UMKM di desa.
Penunjukan Maruarar sebagai Menteri Perumahan menandai babak baru dalam karier politiknya.
Dengan latar belakang yang kuat di legislatif dan pengalaman panjang dalam politik, banyak yang berharap Ara mampu membawa perubahan positif di sektor perumahan.
Menurut Andriliwan, tantangan besar menanti Menteri Perumahan, terutama dalam menghadapi masalah perizinan dan pembiayaan, tetapi dukungan dari berbagai pihak menunjukkan bahwa optimisme terhadap keberhasilannya cukup tinggi.