Internasional, Jabarupdate: Situasi memanas di Yerusalem, Palestina setelah Israel menyerang Suriah pada Minggu (8/4/2023).
Militer Israel mengatakan telah menyerang sasaran di Suriah setelah tembakan roket yang jarang terjadi dari negara tetangganya di timur laut itu.
Sementara ketegangan memanas di tempat suci Yerusalem yang bergejolak, yang penting bagi jemaah Yahudi dan Muslim.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet-jet tempurnya telah menghantam target-target.
Israel juga menyerang ke “sistem radar militer dan pos-pos artileri,” serta “sebuah kompleks militer Divisi Keempat Angkatan Bersenjata Suriah.”
Mereka menyatakan, penyerangan Israel dilakukan setelah serangan terhadap peluncur roket yang ditembakkan ke arah wilayah Zionis itu.
Pihak Israel Defense Forces atau IDF telah mengonfirmasi, ada enam roket dari Suriah ke Israel. Itu dari dua kelompok terpisah dan tiga di antaranya berhasil dicegat.
Salah satu roket mendarat di dataran tinggi Golan yang diduduki Israel di bagian selatan. Wilayah tersebut berbatasan dengan Suriah. Israel menganggap wilayah itu sebagai miliknya.
Israel merebut dari Suriah selama perang enam hari pada tahun 1967. Wilayah tersebut telah dianeksasi sejak tahun 1981 dan dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional.
Tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan di wilayah Israel, dan tidak jelas apakah ada korban jiwa di Suriah.
Menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, kemudian menulis di Twitter bahwa ia telah memerintahkan agar penyeberangan dari Gaza ditutup “hingga akhir liburan Paskah Yahudi,” yang berakhir pada hari Rabu.
“Pasukan IDF akan meningkatkan aktivitas Polisi Israel di mana pun diperlukan,” katanya.
Komentarnya muncul setelah TV Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut mengutip Brigade Al-Quds. Ini adalah milisi yang berbeda dengan sayap bersenjata Jihad Islam Palestina yang lebih besar dengan nama yang sama.
Mereka mengatakan bahwa telah menembakkan roket-roket tersebut untuk membalas penyerbuan polisi ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Hal tersebut disampaikan Associated Press. Namun tidak dapat memverifikasi hal ini secara independen.
Akibatnya, kejadian itu membuat situasi memanas di Yerusalem.
Serangan pada hari suci Paskah umat Kristiani itu terjadi beberapa jam sebelum ribuan jemaah Yahudi berkumpul di Tembok Barat Yerusalem.
Kala itu, di tempat tersuci di mana umat Yahudi dapat berdoa, akan mengikuti upacara doa pemberkatan imam untuk liburan Paskah.
Di atas Tembok Barat, ratusan warga Palestina melaksanakan salat sebagai bagian dari ibadah selama bulan suci Ramadan, di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dan ratusan orang Yahudi pun mengunjungi kompleks tersebut dengan penjagaan ketat polisi Israel.
Tempat ini telah menjadi pusat kekerasan dalam beberapa hari terakhir ketika jemaah Muslim yang mencoba untuk bermalam di masjid tersebut diusir secara paksa oleh polisi Israel.
Polisi memukuli para jemaah Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. Kekerasan menggunakan tongkat, kursi, dan senapan.
Mereka juga menembakkan senjata bius ke arah para pemuda. Namun dilawannya hanya dengan melemparkan petasan ke arah polisi Israel.
Pihak berwenang Israel biasanya hanya mengizinkan jemaah Palestina untuk menginap di masjid selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Dan secara teratur masuk untuk mengusir jemaah yang menginap di luar waktu tersebut.
Situasi masih memanas di Yerusalem.