Jumat, Januari 24, 2025

Pemkot Bandung Minta Semua Pasar Tradisional Kelola Sampah Mandiri

Editor:Ujang Nana

BANDUNG, Jabarupdate: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta seluruh pengelola pasar tradisional di Bandung untuk mengelola sampah secara mandiri.

Hal ini merupakan upaya untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kabupaten Bandung Barat.

Pernyataan tersebut, disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A Koswara, Minggu (20/10/2024).

“Salah satu prioritas kita pasar. Ada 37 pasar. Maksimal yang bisa diangkut ke TPA Sarimukti itu 30 persen, itu sampah residu. Jadi sisanya diolah di pasar atau TPS terdekat,” kata Koswara.

Dirinya mengaku telah berkeliling ke sejumlah pasar tradisional, untuk memastikan sampah dipilah dan tertangani dengan baik.

“Seluruh pasar di Kota Bandung itu menghasilkan sampah 90 meter kubik per hari. Jadi ini kalau tidak diperlakukan dengan baik maka itu penyumbang ritasi yang cukup besar ke TPA Sarimukti,” kata Koswara.

Dia menjelaskan, nantinya seluruh pasar tradisional wajib melalukan pemilahan sampah mulai dari sumbernya. Sampah organik akan diarahkan ke pusat komposting, sedangkan anorganik ke bank sampah atau pusat pengolahan.

“Setiap langkah pemilahan akan ditingkatkan, termasuk penyediaan roda, tempat sampah khusus, dan rompi untuk petugas, serta memastikan sampah organik langsung masuk ke tempat pengolahan, bukan ke TPS,” katanya.

Koswara mengungkapkan, telah ada sejumlah program yang dilaksanakan oleh Pemkot Bandung terkait pengelolaan sampah. Jika semua berjalan dengan baik maka permasalahan sampah di Kota Bandung bisa diminimalisasi.

“Kita sudah banyak program, sudah menghasilkan kinerja yang baik, hanya persoalannya tidak diintegrasikan, di kelurahan ada maggot hingga komposter, sudah bagus jadi pengolahan sampahnya sudah ada, masalahnya dari sumber produksi sampahnya itu tidak terpilah,” katanya.

Pemkot Bakal Intervensi ke Semua Aspek

Menurut dia, Pemkot Bandung akan melakukan intervensi di berbagai aspek pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan, pengangkutan, hingga ke TPS.

Jika hal ini berjalan konsisten, ia optimistis kebutuhan akan tempat pembuangan akhir seperti Sarimukti dan Legoknangka dapat dikurangi, bahkan tidak diperlukan lagi.

“Jika sudah mencapai bebas sampah, kita patenkan pola ini sebagai pengelolaan permanen. TPS akan difungsikan sebagai tempat pemanfaatan sampah, bukan lagi sebagai pembuangan,” ujarnya.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -