Sekumpulan anak muda dari Sabang hingga Merauke mendeklarasikan Perserikatan Pemuda Bangsa (PPB), di Gedung Juang 45, Menteng, pada Minggu (19/3). Deklarasi itu bertepatan dengan International Woman’s Day.
Ketua Umum PPB, Yana Maulidia Jusra, mengatakan alasan dideklarasikannya PPB ini adalah untuk menjawab seluruh persoalan global sekaligus tantangan dunia ke depan.
“Kami berkomitmen untuk merumuskan arah baru perjuangan pemuda Indonesia dalam Menyongsong gerak lurus perubahan global demi keadilan dan kesejahteraan,” ujar Yana dikutip dari Redaksi Kabarnegeri.com, pada Minggu (19/3).
Lebih lanjut, Yana menilai, abad 21 adalah abad dimana perkembangan teknologi dan informasi tak bisa dibendung lagi gelombangnya. Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi itu, kata Yana perlu disikapi dengan kemampuan anak muda dalam memahami perubahan isu yang bergerak begitu cepat.
“Kecakapan untuk memvalidasi informasi dalam kehidupan bernegara sangat diperlukan, untuk mendesain kebijakan negara,” imbuhnya.
Indonesia, masih kaya Yana, dari aspek geografis, populasi dan Sumber Daya Alam (SDA) memiliki posisi strategis bagi kepentingan global. Untuk itu, kata Yana dibutuhkan peranan semua pihak dalam menjawab agenda perubahan.
“Kita ketahui bersama bahwa pemuda merupakan elan vital negara sejak zaman pra kemerdekaan hingga hari ini. Hanya saja, jika pemuda tidak mampu memberikan kontribusi pemikiran maka negara akan terus dikepung kelompok oligarki, apalagi di era keterbukaan semua pihak akan dapat mengakses informasi, utamanya informasi tentang pasar,” bebernya.
Di sisi lain, Yana mengingatkan bahwa generasi emas merupakan generasi yang mampu bersinergi atas pengetahuan dengan mampu mempertaruhkan gagasan-gagasan strategis agar dapat dijadikan sebagai rumusan kebijakan pemerintah dalam menjawab berbagai potensi yang dimiliki serta ancaman terhadap eksistensi negara atas perubahan geoekonomi dan geopolitik global.
“Generasi muda harus tampil dengan kapasitas intelektual dan tidak gagap dalam menafsir isu-isu internasional, sebab kemajuan peradaban bangsa hanya akan terwujud jika HAM, Gender, Lingkungan Hidup dan Transformasi Digital, dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan negara,” terangnya.
Alasan Yana memilih gedung juang sebagai tempat deklarasi PPB lantaran gedung juang dinilai punya sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia.
“Hari ini kita semua berkumpul dan merupakan perwakilan pemuda se-Indonesia. Dari sabang sampai marouke, dari miangas sampai pulau rote. dari berbagai suku, Bahasa dan agama di tanah air ini berkumpul di gedung Joang 45 yang penuh dengan catatan sejarah,” bebernya.
Gedung ini, lanjut Yana merupakan saksi bisu sejarah bangsa, berdiri kokoh dari tahun 1920an hingga saat ini. Di gedung inilah pada masanya pendidikan politik di Indonesia ini ada pada tahun 1942.
“Spirit sejarah ini kita hikmati dalam momentum deklarasi ini sebagai komitmen bersama kita dalam merumuskan arah baru perjuangan pemuda Indonesia,” tandasnya.
“Bersamaan dengan ini, kami mengajak semua pemuda se-Indonesia untuk kembali kepada gerakan politik nilai, mengedepankan konsepsi yang lebih strategis semata-mata demi kepentingan negara. Lepaskan segala beban, mari bersatu padu, abaikan semua konflik semata-mata demi Indonesia, sekali lagi demi Indonesia”.