Nasional, Jabarupdate: Pengamat Politik yang juga Dosen Ilmu politik Universitas Paramadina A Khoirul Umam menilai, Pilpres 2024 mendatang kemungkinan besar menjadi tiga poros.
Hal tersebut dia ungkapkan menyusul adanya pertemuan antara Ketua Umum Majelis Tertinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga ketua Umum Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) Surya Paloh beberapa waktu lalu.
Pertemuan kedua tokoh itu menimbulkan spekulasi bagi para pengamat, bahkan dinilai akan terbentuknya tiga poros pada Pilpres mendatang.
Pertemuan antara dua tokoh bangsa yang telah lama menghiasi kancah perpolitikan Indonesia dianggap bukanlah sebuah pertemuan biasam
Namun ini, menimbulkan sinyal-sinyal baru untuk politik di Indonesia yang semakin memanas saat memasuki Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.
Khoirul Umam, yang dikutip dari CNN Indonesia, mengatakan bahwa jika sebuah partai oposisi dan partai pemerintah sudah berkomunikasi langsung maka hal tersebut merupakan bisa disebut sebagai bukti sudah ada keretakan di dalam koalisi saat ini.
Menurut Umam, saat ini setidaknya ada tiga hingga empat poros koalisi di menit-menit awal jelang tahapan Pilpres di 2024.
Pertama adalah poros tunggal yang dimiliki oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut dia, PDIP memang mengejar target internal mereka untuk bisa menjadi partai penguasa hingga 30 tahun ke depan.
Jika PDIP membentuk poros tunggal, bukan tidak mungkin bahwa mereka akan mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden dari PDIP.
Kedua adalah poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dideklarasikan oleh tiga partai seperti Golkar, PAN, dan PPP.
Umam menyebutkan, KIB berpotensi kuat menjadi kendaraan politik bagi Joko Widodo dan relawannya untuk mengusung Ganjar Pranowo. Terlebih, usai kehadiran Projo di acara silaturahmi KIB pada sabtu (4/6/2022) lalu.
Sementara untuk poros ketiga, hadir dengan diusung oleh Nasdem dan Partai Demokrat. Terutama setelah pertemuan antara SBY dan Surya Paloh minggu lalu terjadi. Namun, besar kemungkinan juga PKB dan PKS untuk bergabung kepada mereka.
Adapun, menurut Direktur Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an tokoh yang diusung dari koalisi ini adalah Anies Baswedan.
Lalu poros keempat merupakan poros alternatif yang bisa dibentuk oleh Gerindra. Poros ini bisa terbentuk jika partai yang dinahkodao Prabowo Subianto ini tidak mengambil langkah berkoalisi dengan PDIP.
Apabila Gerindra akan membuka poros keempat, maka partai ini mesti menggaet satu partai politik lagi untuk lolos dari Presiential Treshold 20%. Sehingga mereka bisa mengusung Prabowo Sebagai Capres di 2024 yang akan datang.