Jumat, Mei 3, 2024

Pengelolaan Sampah Mandiri Di Sekitar Wilayah Gedung Sate, Bandung

Editor:Hasby Agni

Jawa Barat, Jabarupdate: Penanganan sampah Kantor Gubernur Jawa Barat di kawasan Gedung Sate kini dikelola secara mandiri melalui beberapa rencana pembuangan.

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Taufiq Budi Santoso berbicara pada Forum Perangkat Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (22 Februari 2024). Hal itu diungkapkannya saat pidato.

Gedung Sate mengelola sampah dari Kompleks Kantor Gubernur sendiri, Lapangan Gasibu, Monumen Perjuangan Rakyat (Monju) Jawa Barat dan kawasan GOR Saparua.

Total sampah yang dihasilkan setiap harinya kurang lebih 1,4 ton. Jenis sampah yang ada bermacam-macam, baik sampah organik, anorganik, maupun B3 yang berasal dari poliklinik Pemprov Jabar yang terletak di kawasan Gedung Pemerintahan.

“Gedung Sate memiliki jumlah sampah tertinggi yakni 88 persen dari sampah pekarangan karena halaman bangunannya terlalu luas, disusul kawasan Gasibu, Monju, dan Saparua. Sampah-sampah tersebut dikelola di Gedung Sate,” ucap Taufiq.

Ia juga mengatakan Gedung Sate mampu menangani berbagai jenis sampah.

Langkah yang telah dan akan terus dilakukan Pemprov Jabar antara lain dengan menyediakan tiga tempat sampah berwarna sesuai kategorinya, kemudian memilah sampah di ruangan khusus, menimbangnya, dan mengirimkan masing-masing jenisnya ke tempat pembuangan.

Taufiq dalam sambutannya menyampaikan, di area belakang Gedung Sate sudah terdapat tempat pembuangan sampah organik, area pembuatan eco-brick, kompos, biomassa, mesin pembuat pelet pakan, dan lain-lain. Tinggal sampah-sampah yang tidak bisa dikeloal/diolah untuk dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA).

“Ini semua bukan sekedar pengelolaan saja, kita mesti bisa jadikan sampah ini menjadi produk yang bermanfaat. Mudah-mudahan hasil akhirnya bisa diolah kembali dan sisanya kita kirim ke TPA,” ungkapnya.

Beragam hasil pengolahan ditampilkan dalam forum tersebut, salah satunya pemanfaatan batu bata ekologis yang disulap menjadi furnitur, meja, dan kursi.

Dengan cara pengolahan sampah Pemprov Jabar, Taufiq berharap, agar bisa diterapkan di Kota Bandung.

“Kita juga mesti bekerja sama dengan Desa Citarum di Kota Bandung dan dibantu oleh LSM di sana untuk pengelolaan sampah tersebut,” kata Taufiq.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler