Ciamis, Jabarupdate: Pembangunan destinasi wisata sejarah Karangkamulyan di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis kini telah selesai, memberikan wajah baru bagi kawasan bersejarah ini.
Dengan nilai sejarah dan legenda Ciungwanara yang khas, Karangkamulyan kini dilengkapi berbagai fasilitas modern untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia, mengungkapkan bahwa pengembangan ini tidak hanya untuk memperbaiki infrastruktur, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Ia juga menyampaikan, pihaknya ingin Karangkamulyan menjadi destinasi wisata yang nyaman, edukatif, dan ramah pengunjung.
“Bahkan, kami optimis ini akan menjadi rest area terbaik di Jawa Barat,” ujar dia, Kamis (2/1/2025).
Budi menjelaskan, berbagai fasilitas baru telah disiapkan, seperti area parkir luas, jalur pedestrian aman, pusat informasi wisata, kios suvenir, dan kuliner khas daerah.
Toilet bersih juga disediakan untuk menunjang kenyamanan pengunjung.
Selain itu, pembangunan kawasan ini dilakukan dengan tetap mempertahankan struktur sejarah dan nilai budaya situs Karangkamulyan.
“Kami ingin memastikan pembangunan ini tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan budaya. Pemandu wisata pun telah mendapatkan pelatihan khusus agar dapat memberikan informasi yang akurat kepada pengunjung,” tambah Budi.
Promosi destinasi sejarah Karangkamulyan ini telah dilakukan melalui platform digital dan acara pariwisata nasional, diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Kepala Desa Karangkamulyan, Uus, turut mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keindahan kawasan ini.
Ia menyampaikan, dengan selesainya pengembangan ini, UMKM di Kecamatan Cijeungjing, khususnya Desa Karangkamulyan, diharapkan bisa berkembang lebih maju.
“Namun, kita semua harus bersama-sama menjaga kebersihan dan ketertiban kawasan wisata sejarah Karangkamulyan ini,” kata Uus.
Seorang pemandu wisata, Acek, menyampaikan bahwa fasilitas baru memberikan keleluasaan dalam menyampaikan cerita sejarah dan legenda Ciungwanara kepada pengunjung.
“Selain mengedukasi, kami juga mengenalkan kuliner khas dan suvenir hasil UMKM lokal. Ini memberi pengalaman yang berkesan sekaligus membantu ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Pedagang lokal seperti Ibu Wati merasakan dampak positif dari pengembangan ini.
Sebelumnya, kata dia, pengunjung sepi, tapi sekarang ia meyakin pengunjung akan ramai.
“Alhamdulillah, ini akan meningkatkan pendapatan keluarga kami,” ungkapnya.
Kolaborasi antara pemerintah, pengelola, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan menjaga kelestarian Karangkamulyan sebagai destinasi wisata unggulan dan warisan budaya berharga.
Laporan: Andri Purwanto