Rabu, Maret 19, 2025

Perang Rusia dan Ukraina Memasuki Hari Ke-7, Serangan Makin Menggila

Global, Jabarupdate: Tujuh hari sudah perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung, namun masih belum menemukan kata damai.

Bahkan, serangan Negeri Beruang Merah itu semakin menggila. Menggempur Ibu Kota Ukraina, Kiev.

Meskipun kedua belah pihak telah melakukan pertemuan melalui delegasinya masing-masing, yang berjalan kurang lebih selama 6 jam, namun tetap belum menemukan kata sepakat.

Malahan, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kepada dunia bahwa ia akan menggunakan hulu ledak nuklir.

Ia akan perintahkan pasukan khusus kendali nuklir jika ada negara lain yang ingin ikut campur dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

Di sisi lain, tak berselang lama setelah Putin menyampaikan pidatonya terkait akan menggunakan hulu ledak nuklir, Korea Utara melepaskan percobaan roket ke arah Jepang pada Minggu (27/2/2022) pada sisi timur Semenanjung Korea.

Informasi itu dilansir Kontan dari Reuteurs, bahwa pejabat militer di Korea Selatan dan Jepang mengungkapkan, Korea Utara menembakkan rudal balistiknya.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa balistik yang diluncurkan Korea Utara menjadi uji coba pertama sejak negara bersenjata nuklir itu melakukan sejumlah rekor peluncuran pada Januari.

Seperti diketahui bahwa Korea Utara adalah negara yang memiliki hubungan erat dengan Rusia. Bahkan mereka melakukan hubungan bilateral dengan menjalin kerjasama untuk melawan ancaman Amerika Serikat (AS).

Pada 2021 lalu Duta Besar Korea Utara untuk Rusia Sin Hong-chol mengungkapkan, Korea Utara dan Rusia bakal meningkatkan hubungan. Tujuannya adalah untuk melawan AS.

Maka tidak aneh, ketika Jepang yang bersekutu dengan AS sangat serius memberikan hukuman ekonomi kepada Rusia terkait peperangan dengan Ukraina.

Banyak negara menterjemahkan, ketika Korea Utara melepaskan rudal balistiknya ke arah Jepang, merupakan pesan dari Putin yang dititipkan ke Korea Utara.

Bahwa, Rusia menitipkan pesan melalui Korea Utara untuk Jepang dan sekutunya agar tidak macam-macam kepada Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan segala cara untuk mempertahankan negaranya.

Dia sudah menyerukan kepada warganya untuk membuat bom molotov, memberikan senjata api keada warganya, dan mengajak warga negara asing (WNA) untuk berperang melawan Rusia.

Ia juga telah menyatakan bahwa pihaknya siap mengeluarkan tahanan yang memiliki pengalaman perang dan memberi mereka senjata untuk melawan invasi Rusia.

Zelensky menyampaikan, siapa saja yang mau bergabung dengan pasukan Ukraina, Eropa, dan dunia datang serta bertarunglah bersama warga Ukraina.

Karena perang Ukraina dan Rusia ini, dia menyebut Negeri Beruang Merah itu sebagai penjahat perang.

Zelensky menegaskan, sesuai dengan dekrit yang dibuat pada tahun 2016, bahwa WNA memiliki hak untuk bergabung dengan tentara Ukraina untuk dinas militer secara sukarela.

Penulis: Galuh Wiradinata

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -