Internasional, Jabarupdate: Israel mengumumkan kesepakatan dengan Yunani senilai $400 juta atau Rp5,9 triliun untuk membuat sistem pertahanan yang lebih besar dan kuat.
Perjanjian itu diteken beberapa hari setelah anggota NATO yang baru dilantik, Finlandia, membeli sistem pertahanan rudal David’s Sling.
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan bahwa Israel telah menjual rudal anti-tank Spike senilai 1,44 miliar shekel kepada Yunani.
Menurut Yoav Har-Even, CEO kontraktor pertahanan memproduksi rudal anti-tank, Rudal Spike ini akan menjadi alat operasional tentara Yunani.
Tentu saja hal itu untuk memperkuat pertahanan negara Yunani dan diharapkan akan adanya ekspansi lebih lanjut melalui kolaborasi strategis dalam waktu dekat.
Pengumuman ini muncul setelah kesepakatan pertahanan dengan anggota NATO yang baru saja dilantik, Finlandia.
Pekan lalu tepatnya tanggal 4 April, setelah menjadi anggota NATO, Finlandia menyetujui kesepakatan dengan Israel dan Rafael. Dengan begitu, mereka telah mengakhiri ketidakselarasan militer yang lamanya hampir 70 tahun
Rafael adalah selaku kontraktor senjata tersebut. Ia akan menyediakan sistem pertahanan udara canggih.
Yang akan dia buat adalah David’s Sling, kepada anggota NATO yang baru, melalui kesepakatan senilai 316 juta euro ($ 345 juta) yang masih bergantung pada persetujuan AS.
David’s Sling ini dirancang untuk mencegat rudal balistik dan rudal jelajah yang mengarah pada suatu kawasan.
Israel sudah lebih dulu menggunakan Sling ini dalam jangka waktu lama untuk menjaga pertahanan kawasannya.
Dalam kesempatan yang sama Israel juga mengatakan bahwa kesepakatan ini akan meningkatkan hubungan baik di antara kedua negara.
Utamanya dalam hal kolaborasi pertahanan ke depan. Israel merupakan salah satu yang memiliki eksportir pertahanan teratas di dunia.
Kini, guna memperkuat pertahanan Yunani, Israel sudah tandatangani kontrak kesepakatan dengan negara itu dengan nilai terbesar sepanjang sejarah.
