Ciamis, Jabarupdate: Yana D Putra, selaku Wakil Bupati atau Wabup Ciamis mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) di ruang ULP Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Selasa (19/4/2022).
Wabup Ciamis mengikuti Rakor didampingi oleh jajaran OPD Kabupaten Ciamis terkait, Kabag Ren Polres Ciamis Rusdiyanto dan Dandim 0613 Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfian Arisandi.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat. Rapat kali ini membahas tentang persiapan mudik lebaran tahun 2022 tingkat Jawa Barat.
Dalam upaya mengantisipasi lonjakan pemudik, Dia menyampaikan bahwa telah ada upaya antisipasi yang dilakukan oleh Pemda Provinsi Jawa Barat.
Dia memperkirakan, terdapat 14,9 juta pemudik yang akan memasuki kawasan Jabar. Sedangkan yang keluar dari jabar diperkirakan mencapai 9,2 juta orang. Jumlah tersebut berdasarkan tidak adanya arus mudik selama 2 tahun karena penularan Covid-19.
“Pemudik yang akan pulang ke jabar diperkirakan mencapai 14,9 juta dari total 85,5 juta pemudik secara nasional. Karena warga sudah 2 tahun tidak mudik, maka kita harus terus siaga,” ungkap Ridwan Kamil, dikutip dari Prokopim Ciamis setelah Rakor persiapan mudik lebaran bersama Forkopimda di Gedung Sate, Kota Bandung.
Kang emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menambahkan, harus ada upaya terpadu dari berbagai pihak untuk mengelola pergerakan masa yang terbilang banyak.
Selanjutnya, kang Emil menuturkan, terdapat 126 Posko mudik yang telah dipersiapkan Pemda Provinsi Jabar di berbagai wilayah. Tentu jumlah tersebut belum termasuk 337 posko yang sudah disiapkan oleh Polda Jabar selama mudik dan arus balik.
“Pemda Jabar dan Pemprov Jabar sudah mempersiapkan 500 lebih posko untuk mengatasi arus mudik dan arus balik,” tuturnya.
Dalam mengelola arus mudik, Kang Emil mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Adapun Arahannya adalah penetapan satu arah untuk jalur Jakarta melalui tol ke arah timur. Sedangkan pemudik yang berasal dari Bandung diarahkan menggunakan jalur non tol.
Himbauan Kang Emil kepada pemudik yang melintasi Jabar adalah untuk tidak menggunakan Jalur utara. Perlu diketahui juga, karena Jabar adalah tempat lalu lalang pengendara yang mengarah ke Jateng dan Jatim.
Dia menambahkan, dalam upaya menghindari kepadatan, Menteri PUPR menyarankan jalur selatan harus dimanfaatkan oleh pemudik karena jalannya yang pas digunakan untuk mudik.
“Untuk menghindari kepadatan jalur utara, ada saran dari Pak Menteri PUPR agar pemudik juga melintasi jalur selatan Jabar, agar jalur utara tidak gunakan semua untuk melintas ke arah timur,” tambah Kang Emil.
Pemprov Siapkan Posko untuk Pemudik
Pemprov Jabar juga telah menyiapkan beberapa rest area untuk pemudik. Jarak yang bisa pemudik tempuh sekitar 30 menit. Rest area berfungsi sebagai pemulihan kondisi tubuh dan pengontrolan kendaraan.
“Bagi pemudik yang berjarak jauh, adanya rest area sangat penting untuk pemulihan kondisi tubuh dan pengontrolan kendaraan atau keperluan bengkel,” ucap Kang Emil.
Tetapi resikonya menurut Kang Emil, jika semua pemudik berniat untuk mampir ke rest area, maka kemungkinan rest area akan terisi penuh dan fasilitas tidak akan bisa menampung. Dengan demikian, Kang Emil menyarankan agar pemudik membawa bekal dan berbuka puasa di kendaraan masing-masing.
“Saya menyarankan pemudik membawa bekal dan semua hal yang penting dikendarainya, agar tetap mendapatkan kenyamanan berbuka puasa di dalam kendaraan,” saran Kang Emil.
Siapkan 3.000 Dosisi Vaksin
Kang Emil mengingatkan, saat ini pemerintah telah mengijinkan mudik lebaran. Namun tetap harus menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari COVID-19.
Dia mengimbau kepada pemudik agar sudah melakukan vaksin booster sebelum mudik. Terlebih jika kasus Covid masih tinggi di daerahnya.
“Kami juga mengimbau kepada pemudik agar sudah melakukan vaksin penuh, idealnya sudah melakukan vaksin booster apalagi jika kasus Covid masih tinggi dari daerah asalnya,” ungkap Kang Emil dikutip dari Prokopim Ciamis.
Dia memberikan informasi bahwa Dinas Kesehatan Jabar telah menyiapkan vaksin untuk pemudik sejumlah 3.000 dosis.
Tetapi, menurut Kang Emil, vaksinasi di perjalanan sedang disiapkan teknisnya sebab khawatir terhadap pemudik terjadi KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi).
“Minimalnya jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 3.000 dosis. Namun, idealnya pemudik sudah melakukan vaksin penuh. Sebab jika melakukan vaksinasi di rest area sangat rentan terjadi KIPI,” jelas Kang Emil.