JAWA BARAT, Jabarupdate: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melakukan takziah ke rumah Syamsul Diana Ahmad (30) di Desa Parungseah Berong, Kabupaten Sukabumi.
Diketahui, Syamsul telah menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Mafia tersebut, berkedok agen tenaga kerja di Kamboja.
“Duka cita mendalam kepada keluarga,” kata Bey Machmudin, Selasa (17/09/2024).
Dirinya berharap kejadian ini yang terakhir di Jabar. Semoga tidak terulang kembali di masa mendatang.
“Jangan sampai terulang lagi peristiwa seperti ini,” tegas Bey.
Adapun ppelajaran yang bisa diambil dari kasus Syamsul, menurutnya adalah kerja di luar negeri harus sesuai prosedur dan melalui penyalur tenaga kerja resmi.
Awalnya, Syamsul ditawarkan bekerja di Singapura, tapi ternyata pesawatnya hanya transit dan berakhir mendarat di Kamboja. Di Kamboja, Syamsul diduga bekerja sebagai operator judi daring.
“Jadi kan informasi (tentang pekerjaan) kurang jelas, harusnya calon tenaga kerja mencari informasi ke penyalur tenaga kerja resmi, tanya ke Disnakertrans. Ada orang yang ingin cepat-cepat ke luar negeri tapi harusnya tetap dari jalur yang benar, jangan juga tergoda gaji besar,” tuturnya.
Bey Mendorong Disnaker Lebih Masif
Bey pun mendorong dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota menyebarkan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri kepada masyarakat secara lebih masif lagi.
Serta Edukasi kepada masyarakat, menurutnya, tidak boleh terputus.
“Sampai ke pelosok desa,” sebutnya.
Bey Machmudin mengatakan Pemprov Jabar sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk untuk memulangkan 11 warga Jabar lain yang disekap di Myanmar.
Dia mengatakan ke-11 warga Jabar tersebut semuanya dari Kabupaten Sukabumi, tepatnya Desa Kebonpedes dan Jambenenggang Kecamatan Kebonpedes. Serta Desa Cipurut dan Cireunghas Kecamatan Cireunghas.
Menurutnya, mafia penyekap di Myamnar diketahui minta tebusan Rp 50 juta per orang atau total Rp 550 juta.
“Kami berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Warga Kementerian Luar Negeri. Kami akan terus berusaha karena, saudara-saudara kita harus dilindungi,” tutup Bey.