Ciamis, Jabarupdate: Ribuan anggota Forum Pelajar Sadar Hukum Hak Asasi Manusia (FPSH HAM) Jawa Barat gelar kegiatan Kick-Off & General Meeting selama dua hari 26-27 Januari 2023.
Acara tersebut bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Ketum FPSH HAM Jawa Barat Nandi mengatakan kegiatan ini untuk mempersiapkan pelajar jadi pemimpin masa depan bangsa, yang mampu membawa perubahan dan perbaikan.
Ia menjelaskan, FPSH HAM sebagai inkubator kepemimpinan. Hadirnya organisasi ini juga sebagai saranan membentuk dan mencetak pemimpin masa yang akan datang.
Menurut Nandi, menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara mudah. Yang menjadi pemimpin adalah orang yang paling kuat, paling cerdas, dan berani.
“Secara implisit, semua manusia terlahir sebagai seorang pemimpin,” ujar Nandi pada Sabtu (28/1/2023).
Dia menyampaikan, Kick-Off & General Meeting ini dirangkaikan dengan Pengukuhan Duta Hukum HAM Jawa Barat, Pelatihan Dasar & Pengembangan (Principle Based).
Serta dibarengi acara Penandatanganan Komitmen Bersama Pengembangan Potensi SDM Anggota FPSH HAM Jawa Barat, Lokakarya dan Pelatihan Manajemen SDM.
“Kami akan persiapkan dengan matang agar ke depan Forum dirasakan kebermanfaatannya,” lanjut Nandi.
Hadir dalam kegiatan itu pemuda asli Kabupaten Ciamis Muhammad Alifio Asmara Putra. Dalam kegiatan ini, ia menjadi narasumber.
Alifio mengatakan, anak muda harus menjadi pemimpin dalam persiapan 100 tahun Indonesia merdeka. Sebagai generai muda, lanjut dia, harus mempersiapkan itu sejak sekarang.
“Ribuan Anggota FPSH HAM dihadapan yang hadir di Aula Ki Hajar Dewantara ini adalah calon pemimpin Indonesia di masa yang akan datang,” lanjut dia.
Menurut Alifio, kegiatan ini dapat menumbuhkan militansi dan kebersamaan antar anggota FPSH HAM.
Ribuan Anggota FPSH HAM Sebagai Generasi Pelurus Bangsa
Alifio juga mengungkapkan, anak muda bukan hanya sebagai generasi penerus bangsa. Melainkan sebagai Generasi Pelurus bangsa.
Ia menegaskan, generasi pelurus bangsa artinya wajib memiliki peran di masyarakat.
“Menjadi kontrol sosial di masyarakat. Meluruskan apa saja yang perlu diluruskan yang terjadi di sekitar kita. Dalam sudut apa pun,” pungkas dia.
Kegiatan ini dihadiri oleh pelajar SMA/sederajat dan Pembina Pendamping sebanyak 4.000 pelajar yang tergabung dalam kegiatan FPSH HAM Provinsi Jawa Barat.