Ciamis, Jabarupdate: Warga Desa Handapherang mengelola kebun jati menjadi tempat wisata baru. Nama dari destinasi itu adalah Rukun Jati.
Seperti namanya, lokasi tersebut merupakan kumpulan dari 1.800 pohon jati yang dimiliki oleh swasta.
Pengelolaan destinasi wisata ini pertama kali dikelola oleh warga saat awal bulan Ramadan.
Wawan Darwan selaku Pembina Rukun Jati mengungkapkan bahwa Desa Handapherang mempunyai banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan. Salah satu potensi wisatanya adalah kebun jati.
Dia menambahkan, sebelum menjadi objek wisata, wilayah tersebut hanyalah deretan 1.800 pohon jati biasa. Namun banyak orang yang penasaran karena keindahannya.
“Sejak tahun 2019, rukun jati sempat viral. Karena banyak orang yang memposting foto saat di sini, sehingga mengundang penasaran banyak orang,” ungkap Wawan.
Wawan menjelaskan, potensi wisata sudah kelihatan sejak tahun 2019. Sebab bukan orang Handapherang saja yang berkunjung, bahkan dari daerah Kecamatan Kawali juga ada yang datang.
Di sisi lain, Maman Nurjaman selaku salah satu pengelola rukun jati mengatakan, bulan Ramadan tahun ini dijadikan momentum untuk mengelola kebun jati sebagai wahana ngabuburit warga.
Pihaknya juga menggelar acara dengan membuka bazar Ramadan yang diisi oleh warga sekitar untuk menghidangkan makanan berbuka puasa.
“Kita membuat bazar dari tanggal 1 Ramadan. Lapak bazar ini diisi oleh warga untuk menghidangkan makanan berbuka. Sehingga, alhamdulillah dengan adanya bazar ini membuat ekonomi warga hidup,” ucap Maman.
Selain itu, pihak pengelola wisata ini juga melaksankan bakti sosial kepada ratusan yatim dan piatu di Tatar Galuh ini.
“Bukan hanya bazar Ramadan, rukun jati juga telah melakukan santunan untuk yatim piatu sebanyak 109 orang, buka bersama dan banyak agenda lain yang akan kita laksanakan,” pungkas Maman.
