Bandung, Jabarupdate: Sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga Kota Bandung tergerus banjir.
Peristiwa tersebut membuat heboh, lantaran beberapa makam yang persis berada di samping Sungai Cilimus longsor hingga terlihat kain kafan.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (5/10/2022) itu ada 25 makam yang terdampak. Dari jumlah tersebut, 18 di antaranya harus diperbaiki. Sedangkan untuk tujuh makam lainnya, perlu dievakuasi.
Kapolsek Cicendo Kompol Sadewo mengatakan, saat ini petugas masih menunggu pendataan dari ahli waris untuk melaksanakan evakuasi.
Dia menjelaskan kronologi kejadiannya. Bahwa peristiwa itu berawal saat hujan deras mengguyur Kota Bandung sejak pukul 13.30 WIB hingga 14.37 WIB. Akibanya, Air Kali Cilimus meluap karena tidak dapat menampung debit air.
Aliran deras air Kali Cilimus itu menggerus kirmir di pinggiran. Sementara, sebagian makam TPU Sirnaraga Kota Bandung itu berada di tepi penahan tebing tersebut.
Sadewo menjelaskan, panjang Kirmir yang tergerus kurang lebih sepanjang 30 meter dan ada 25 makam yang terdampak.
Sejumlah makam yang tergerus oleh air itu di antarannya telah dievakuasi atau dipindahkan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan oleh 10 petugas dari Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang (Diciptabintar) Kota Bandung.
Evakuasi diakukan setelah mendapat persetujuan dari ahli waris makam, prosesmya pun berjalan sejak pagi hari.
Penggalian makam dilakukan satu persatu dan penempatan kembali di sekitar makam TPU Sirnaraga Bandung.
Sekretaris Diciptabintar Kota Bandung Tadjudin Sastrawinata mengungkapkan, dalam pemindahan jasad, tidak ada bagian jasad yang hilang.
Namun, kain kafan yang viral di media sosial merupakan kain kafan milik anak-anak. Hingga kini, terdapat tujuh jasad yang telah selesai pindah: lima jasad anak-anak dan dua jasad orang dewasa.
Pemindahan jasad tersebut dengan cara ditumpuk dengan makam keluarga. Seperti ditumpuk dengan mendiang makam Bapak atau Kakeknya.
“Kami pindahkan ke sekitar sini. Memang oleh kami tumpuk dengan jenazah keluarganya. Ada yang dengan Bapaknya atau Kakeknya,” ujar Tadjudin.
