JAWA BARAT, Jabarupdate: Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman memastikan kesiapan seluruh perangkat daera untuk siaga bencana selama musim hujan.
Diketahui, wilayah jabar sedang di tengah ancaman bencana hidrometeorologi, Sepanjang bulan November 2024 sampai April 2025.
“Kita ketahui bahwa kita (Jabar) rawan bencana. Tempo hari bencana kekeringan dan sekarang perubahan cuaca, kita masuk ke musim penghujan, ada beberapa bencana yang kita antisipasi yakni bencana longsor dan banjir,” kata Herman, Jumat (22/11/2024).
Ia juga mengatakan, BPBD dan dinas-dinas terkait telah melaksanakan gladi posko dan gladi lapangan. Hal ini untuk memastikan penanganan jika sewaktu-waktu bencana terjadi, termasuk bencana.
Dalam data Pemprov Jabar, bencana hidrometeorologi yang mengancam mulai akhir November dipetakan di wilayah KBB, Bogor, Sukabumi, dan Jabar Selatan.
Selain itu, ada pula siaga jika terjadi gempa pergerakan Sesar Lembang yang bisa mengancam Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan Kota Cimahi.
Ada beberapa wilayah dengan potensi gerakan tanah. Di bulan Oktober 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mencatat 473 Kecamatan dari 627 Kecamatan atau 75,44% di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat memiliki potensi gerakan tanah menengah dan tinggi.
“Gladi kita lakukan seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan, termasuk bencana banjir, bencana longsor, bahkan megathrust dan sesar lembang,” kata Herman.
“Dan pengelolaan bencananya harus manageable, walaupun situasinya darurat. Perencanaan cepat, pengorganisasian cepat, pelaksanaan cepat,” imbuhnya.
Plh Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan mengatakan tanggul Sungai Cisunggala, anak sungai Citarik, jebol di Desa Panyadap Kecamatan Solokan Jeruk.
“Data sementara, kejadian itu mengakibatkan tiga rumah rusak dan empat warga mengalami luka-luka. Bambang juga mengunjungi korban yang mengalami luka-luka,” ujarnya.
Menurut Anne, penyebab banjir yang terjadi Kampung Puja RT03/02 dan RT 01/03 Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, akibat dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi.
“Banjir terjadi akibat dari meluapnya Sungai Cisunggalah yang mengakibatkan tanggul jebol hingga mengakibatkan tiga rumah rusak,” pungkasnya.