Pangandaran, Jabarupdate: Unpad Pangandaran atau Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) menggelar Ospek pada 30 Agustus-1 September lalu.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua BEM Koorda PSDKU Unpad Pangandaran Muhammad Fauzan Nabil menyambut kegiatan tersebut dengan nyanyian “BBM Naik”. Ia juga menegaskan, Unpad Pangandaran ini sebagai Kampus pergerakan.
Nyanyian yang dinyanyikan Fauzan itu dalam pembukaan orasinya itu adalah “Naik-Naik BBM Naik” yang merupakan parodi dari lagu “Naik-Naik Ke Puncak Gunung”.
Muhammad Fauzan Nabil atau yang akrab disapa Kang Ojan ini berulang-ulang kali menegaskan bahwa hakikatnya mahasiswa adalah delegasi dari rakyat.
Ia juga menilai, mahasiswa baru adalah harapan rakyat yang akan meneruskan estafet perjuangan dalam menyuarakan kebenaran.
“Saya tegaskan bahwa hakikatnya kita semua adalah delegasi dari rakyat,” tegas Kang Ojan.
Dia mengungkapkan, ada lima program studi (Prodi) di PSDKU Unpad. Prodi Peternakan, perikanan, Administrasi Bisnis, Keperawatan, dan Ilmu Komunikasi.
Menurut dia, mahasiswa peternakan adalah delegasi dari peternak yang belum sejahtera.
Kemudian, mahasiswa perikanan adalah delegasi dari para nelayan yang nasibnya terombang-ambing di tengah laut tetapi tidak ada kesejahteraan.
Lalu, mahasiswa administrasi bisnis yang sepatutnya mendongkrak UMKM dan kesejahteraan rakyat bukan menjadi budak korporat.
Mahasiswa keperawatan yang seharunya membantu meningkatkan kesehatan masyarakat. Bukan mengeluarkan berbagai kebijakan kesehatan yang tidak jelas.
Dan mahasiswa ilmu komunikasi seharunya bukan menjadi humas korporat apalagi kampus. Tapi, harus menjadi humas rakyat. Dalam menyuarakan kebenaran.
Kang Ojan juga menegaskan, kampus PSDKU Unpad sebagai kampus pergerakan. Dan yang membedakan kampus dengan gudang adalah kegiatan dan pergerakan mahasiswanya.
Tanpa pergerakan dari mahasiswa, kampus Unpad Pangandaran ini tidak lebih dari gudang berisi kursi dan papan tulis.
Ospek Unpad Pangandaran Digelar Luring
Ia mengungkapkan, selama pelaksaan kegiatan ospek yang berlangsung selama 3 hari ini secara luring, tidak terjadi tindakan kekerasan yang sering terjadi pada saat ospek.
Kang Ojan menyampaikan, sesuai dengan Surat Edaran Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Unpad Padjadjaran tentang Penghapusan Budaya Kekerasan, Perundungan, Diskriminasi, dan Feodal dalam PMB Unpad.
“Maka dengan ini, selaku Ketua BEM Koorda PSDKU Unpad Pangandaran saya memastikan bahwa selama ospek PMBP yang dilaksanakan selama ini hari ini akan bebas dan lepas dari budaya feodal, perundungan, dan kekerasan,” kata dia.
Sudah saatnya, uujar Kang Ojan, pembekalan adalah bagian dari penerimaan terhadap keluarga.
“Sudah saatnya kalian diperlakukan dengan layak. Karena kalian adalah harapan baru bagi orangtua, bangsa, dan rakyat Indonesia,” tegas dia.
Kang Ojang berharap, Pembekalan Mahasiswa Baru Pangandaran (PMBP) atau Ospek Unpad Pangandaran ini tidak sekedar mengenalkan.
Tetapi, lanjut dia, juga memberikan bekal yang tepat dan sesuai bagi para mahasiswa baru dalam menghadapi dunia perkuliahan yang akan datang.
Sebab, lanjutnya, ospek bukan soal pengenalan lingkungan kampus Unpad Pangandaran saja. Namun juga termasuk penyiapan mental yang tepat bagi para mahasiswa baru.
“Bila kalian percaya. Bahwa matahari terbit dari ufuk timur. Dan tenggelam di ufuk barat. Maka saya juga percaya. Bahwa perjuangan akan terbit dari bumi Padjadjaran. Dan akan menenggelamkan penindasan. Hidup Mahasiswa!,” tegas Ojan.