Jawa Barat, Jabarupdate: Penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) datang dari berbagai kalangan, begitu juga Ketua Pemuda Persatuan Umat Islam Jawa Barat atau PUI Jabar.
Penolakan pada kebijakan kenaikan harga BBM itu direspon publik dengan unjuk rasa dan beragam ekspresi lainnya.
Begitu juga yang dilakukan Ketua Umum Pemuda PUI Jawa Barat Deden Tazdad. Dia merespon penolakan kenaikan BBM dengan memberikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami Menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Bentuk penolakan itu, kami sebut sebagai pesan Cinta untuk Presiden Jokowi,” ungkap Deden beberapa waktu lalu melalui sambungan telepon.
Dia mengungkapkan, Pemuda PUI Jabar menilai bahwa dengan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat beban masyarakat di Indonesia khususnya warga Jabar semakin berat.
“Kenaikan harga BBM akan memukul masyarakat secara menyakitkan. Akan banyak dan bertambah beban hidup masyarakat. Akan banyak usaha rumahan terganggu. Harga-harga kebutuhan pokok dan yang lainnya pasti ikut naik” ujad dia.
Maka dari itu, lanjut dia, sebagai Ketua Pemuda PUI Jabar dia mengirimkan surat cinta kepada Presiden.
“Untuk itu, sebagai Ketua Umum PPUI Jabar. Kami mengirim pesan cinta kepada Presiden Jokowi,” ujar dia.
Berikut pesan Tazdad untuk Jokowi.
“Wahai Pak Presiden. Tahanlah tanganmu. Wahai Pak Presiden. Tahanlah keingananmu untuk mengirimkan beban tambahan pada rakyatmu. Sejatinya tulang punggung kita sangatlah lemah. Pascapandemi ini belum seutuhnya ekonomi membaik.
Wahai Pak Presiden, belai kasihmu kami tunggu. Cabutlah kebijakan ini. Kembalikanlah BBM pada harga yang murah. Lihatlah Pak Presiden, bukankah negeri ini kaya?
Ada banyak opsi yang lebih solutif. Daripada ini (menaikkan harga BBM),” pungkas Ketua Pemuda PUI Jabar.