NASIONAL, Jabarupdate: Massa lakukan aksi demo dengan melakukan pembakaran terhadap kantor bupati Pohuwato, Gorontalo pada, Kamis (21/09).
Aksi demo dilakukan lantaran massa ingin menuntut ganti rugi lahan terhadap perusahaan tambang emas.
Kantor bupati Pohuwato dan beberapa tempat turut menjadi sasaran amuk massa, perusakan dilakukan secara anarkis.
Tidak merasa puas dengan hanya melakukan perusakan, massa lakukan pembakaran kantor bupati.
Akibat aksi anarkis massa tersebut, kantor bupati tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah.
Melansir detik, kejadian bermula ketika massa menuntut perusahaan tambang emas atas ganti rugi lahan.
AKBP Desmont Harjendro selaku Kabid Humas Polda Gorontalo menjelaskan bahwa pihak perusahaan telah berusaha memvalidasi warga yang menerima ganti rugi lahan.
Namun beberapa warga tidak bersabar hingga menimbulkan kericuhan, yaitu melakukan tindakan anarkis dengan membakar kantor bupati.
Sejumlah pemadam kebakaran dikerahkan guna memadamkan kobaran api yang melalap kantor bupati setempat.
Beruntungnya api bisa segera dipadamkan, namun kondisi kantor bupati mengalami kerusakan yang sangat parah.
Belum diketahui dengan pasti, ada tidaknya korban jiwa dari insiden terbakarnya kantor bupati Pohuwato ini.
Dari kericuhan yang terjadi, polisi mengamankan beberapa massa yang dianggap sebagai provokator.
Massa yang diamankan berjumlah lebih dari 5 orang, mereka kemudian digelandang menuju Mapolres Pohuwato.
“Ada beberapa yang diamankan. Lebih dari lima orang, nanti dicek kembali,” ujar AKBP Desmont Harjendro.
Polisi juga menuturkan bahwa massa melakukan aksi anarkis di beberapa tempat, tidak hanya merusak kantor bupati Puhowato saja.
Namun kantor DPRD Pohuwato serta rumah jabatan Bupati juga ikut menjadi sasaran amuk massa, kaca-kaca rusak dilempari.
“Selain pembakaran kantor bupati, kantor DPRD serta rumah jabatan Bupati juga dilempari sehingga kaca-kaca rusak,” kata AKBP Desmont Harjendro.
Keterangan lanjutan dari polisi, usai kericuhan situasi sudah kembali kondusif dan massa sudah membubarkan diri.
Meski begitu, kericuhan massa hingga kantor bupati Pohuwato terbakar mengharuskan personel kepolisian tetap siap siaga menjaga kondusifitas.