JAKARTA, Jabarupdate: Dalam upaya mengatasi masalah polusi di ibu kota Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan.
Polusi udara di ibu kota Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan. Ditambah dengan cuaca kemarau berkepanjangan akhir-akhir ini, membuat kualitas udara semakin memburuk.
Perlu kita ketahui, bahwa polusi udara dapat berdampak serius bagi kesehatan. Semakin buruk kualitas udara dikarenakan polusi, maka semakin buruk pula kualitas oksigen yang berpengaruh besar bagi kehidupan.
Oleh karena itu guna menangani permasalahan polusi udara tersebut, pemerintah menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan.
Modifikasi cuaca yang menghasilkan hujan ini, dilakukan dengan menyemai bubuk garam NaCl.
Penerapan TMC hujan buatan ini, diiringi dengan pemantauan BMKG yang memonitor potensi turunnya hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Pertumbuhan awan hujan merupakan potensi terjadinya hujan.
Dilansir dalam kompas.com, Hasil dari penerapan TMC itu wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sempat diguyur hujan pada hari Minggu (27/8) yang turun sejak sore hingga malam.
Hujan mengguyur setiap wilayah Jabodetabek dengan intensitas yang berbeda-beda, mulai dari hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat.
Hujan itu disebut-sebut sebagai hasil dari modifikasi cuaca atau bisa disebut hujan rekayasa, sebagai solusi dari permasalahan polusi udara di ibu kota Jakarta.
Lain halnya dengan hari ini tepatnya Senin (28/8/2023), Guswanto sebagai kepala deputi klimatologi dari BMKG menyebutkan bahwa hujan akan sulit turun pada hari ini.
Hal itu disebabkan karena berdasarkan hasil dari monitoring cuaca, pertumbuhan awan hujan hanya terlihat di sebagian wilayah seperti kabupaten Bogor, Tangerang, dan Depok.
“pertumbuhan awan hujan di DKI Jakarta hari ini berkurang jika dibandingkan dengan kemarin,” ucap Guswanto.
Namun pada dasarnya pertumbuhan awan hujan bisa berubah-ubah setiap waktunya, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa hari ini juga akan turun hujan di wilayah DKI Jakarta.
“Pertumbuhan awan itu bisa berubah-ubah setiap waktu, tergantung dengan dinamika atmosfer,” Guswanto mengakhiri.