Senin, September 16, 2024

Waspada Ispa! Dinkes Depok Sebut Kasus Mengalami Peningkatan

DEPOK, Jabarupdate: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyebutkan bahwa kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa itu ISPA agar dapat terhindar dari penyakit tersebut.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan, baik itu saluran atas ataupun saluran bawah.

Gangguan pernapasan ini disebabkan oleh bakteri ataupun virus yang menginfeksi saluran pernapasan.

Semua kalangan bisa terjangkit penyakit ini, terlebih lagi jika tubuh sedang dalam keadaan tidak fit.

Melansir Republika.co.id Mary Liziawati selaku kepala Dinkes Kota Depok menjelaskan bahwa bulan Agustus lalu, 60 persen peningkatan terjadi pada kasus ISPA tepatnya 8.698 kasus terjadi.

“Berdasarkan data bulan Agustus, ditemukan bahwa kasus ISPA meningkat 60 persen dari bulan Juli,” ucap Mary.

Menurut Mary Kemungkinan virus tersebut dikarenakan oleh bakteri, alergi atau polusi udara.

Mary menuturkan pihaknya masih menelusuri ketat penyebab virus ISPA mudah menjalar terhadap manusia.

Setelah dilakukan penelusuran, terang Mary, pihaknya menemukan bahwa kasus ISPA bisa menular dengan cepat.

Diantaranya, tuturnya, bisa melalui percikan air liur orang yang terinfeksi, melalui udara, atau melalui benda yang terkontaminasi virus atau bakteri penyebab infeksi di saluran pernafasan.

Peningkatan kasus ISPA di Depok terhitung 8.698 kasus, yang meliputi Pneumonia pada balita (182). bukan pneumonia pada balita (4.969).

Selain itu, kasus ISPA meliputi juga non pneumonia usia >5 tahun (3.480), dan pneumonia pada usia >5 tahun (67).

Mary mengatakan bahwa kasus-kasus yang meningkat masih dalam kategori ringan. Dan pihaknya telah merencanakan langkah antisipasi, jika ditemukan kasus berat.

“Meski ada peningkatan, kasus-kasus ini yang terbilang ringan. Jika ditemukan kasus berat, akan dirujuk,” pungkas Mary.

Diketahui sebelumnya, polusi udara di Jabodetabek meningkat. Hal ini menjadi salah satu kekhawatiran terjadinya peningkatan kasus ini.

Antisipasi dilakukan dengan cara mengadakan sosialisasi dan edukasi, mengaktifkan kembali Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) juga PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Hal itu dilakukan tidak lain sebagai upaya agar tingkat infeksi ini menurun atau bahkan tidak ditemukan lagi.

- Advertisement -

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News atau gabung di Jabarupdate.id WhatsApp Chanel.

Bagikan Artikel

Komentar

- Advertisement -spot_img
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terbaru

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Terpopuler

- Advertisment -