Bekasi, Jabarupdate: Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si., bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar sosialisasi percepatan cegah stunting di Kota Bekasi.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (12/10/2024) ini menghadirkan berbagai narasumber dari BKKBN dan pemerintah daerah untuk memberikan pemahaman komprehensif terkait pentingnya peran keluarga dalam upaya mencegah stunting.
Netty menekankan bahwa stunting merupakan ancaman serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurutnya, stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada kemampuan kognitif anak di masa depan.
Ia menegaskan, anak yang mengalami stunting dapat memiliki keterlambatan perkembangan fisik dan pola pikir, bahkan setara dengan anak yang duduk di kelas satu SD.
Netty juga menyoroti pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai periode kritis dalam pencegahan stunting.
Ia menjelaskan, HPK merupakan waktu emas bagi pertumbuhan anak. Mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, pola asuh dan asupan gizi yang tepat sangat menentukan masa depan mereka.
Menurut Netty, keluarga yang sehat dan berencana adalah kunci dalam mencetak generasi unggul.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar para orang tua memberikan perhatian lebih pada perencanaan keluarga dan pola asuh anak.
Dalam acara tersebut, Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN, Soetriningsih, S.Sos., M.Si., juga memperkenalkan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) sebagai bagian dari upaya cegah stunting.
Program ini menekankan pentingnya perencanaan keluarga sejak dini, termasuk usia ideal untuk menikah, yaitu 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.
Dengan perencanaan yang matang, lanjut dia, bisa menghindari kehamilan terlalu muda, terlalu dekat, terlalu banyak, dan terlalu tua, yang semuanya berpotensi meningkatkan risiko stunting.
Sementara itu, Kukuh Dwi Setiawan, M.Si., Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa BKKBN terus memantau perkembangan program penurunan angka stunting di wilayah Jawa Barat.
Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Jawa Barat masih perlu mendapat perhatian serius, terutama di kalangan remaja yang menikah di usia muda.
Acara sosialisasi ini menjadi salah satu langkah nyata BKKBN dan DPR RI dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Diharapkan, kata Kukuh, melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, angka stunting di Indonesia dapat terus menurun, sehingga tercipta generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.